Don't Sad
By. Dwi Rahayu
Metro, 14/11/2020
Seharian kepalaku sakit, dan hampir sebulan ini sering ku alami, mungkin karena pengaruh gigi graham bagian atasku di cabut sebulan yang lalu, atau memang karena aku kurang tidur. Beberapa temen menghubungi dan semua kuabaikan. Dalam hatiku, hari ini ruang curhat ditutup, karena seperti biasa beberapa teman tidak pernah telat berbagi cerita kepadaku. Hingga pada akhirnya Dering telepon yang tak kuasa ku abaikan, datang dari seorang teman kerja, memintaku untuk segera membuat administrasi persiapan untuk di share dihari senin. Dengan pandangan yang tak jelas, Karena kacamataku kebetulan tertinggal dirumah teman, membuat kerjaan yang tadinya sangat sederhana jadi agak berat, hemm ternyata telah dikurangi nikmatku.
Semakin sore kesehatanku semakin membaik. Satu persatu aku membalas semua pesan yang masuk. Tapi agak aneh dengan satu kontak yang tiba-tiba hanya ceklish tak berubah. Penasaran aku coba dengan ponselku yang lain. Oh ternyata aku diblokir. Dan ini kedua kalinya aku diblokir olehnya. Aku pernah mengatakan kekuburan tengah malam aku berani, tapi untuk satu hal ini aku benar-benar lemah. Aku paling takut di Blokir. Dalam pikiranku seolah-olah aku merasa jika aku diblokir aku adalah makhluk yang paling berbahaya. Hehehe. Itu persepsiku sebelumnya, Tapi tidak lagi sekarang. Setelah aku lihat gambar yang menjadi motivasiku untuk merubah pandanganku tentang blokir memblokir.
Diblokir manusia dari pertemanan dunia maya ternyata bukanlah perkara yang harus diratapi, tetapi diblokir Allah dari orang-orang yang terampuni itulah yang mesti di khawatirkan. Karena meraih SyurgaNya bukan atas dasar cinta dan benci ukuran manusia, melainkan Apakah Allah Ridho dengan perbuatan dan amal Sholih kita. Benar-benar ampuh tulisan itu. Kupasang di Status WhatsAppku dan beberapa teman ikut memasangnya. Yang pasti aku tau persis dia yang memblokirku bukan karena membenciku. Tapi demi menghindari supaya tidak membenciku. Terimakasih sahabat sudah membersamaiku dan banyak mengajarkan tentang bagaimana menjaga kemuliaan diri dan bijak dalam bersosial media.
#Persembahan untukmu Sahabat onlineku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bunda Elva Terimakasih penilaiannya
Menarik sekali ceritanya bu
Ulasan tang keren