By. DR

Jumat13/11/20201

Ahad sore kusempatkan motorku menuju sekolahmu. Walau aku tau kunjungan tidak diperkenankan selain yang sudah dijadwalkan.Tetapi lagi-lagi rindu mengabaikan segalanya. Hanya dengan izinNya kita bisa bertemu. Dan sore itu aku bersyukur aku melihatmu sedang ada di luar asrama. Kulihat kau berlari dengan ceria dengan setumpuk rindu, kau menghampiriku.

Ibu apa kabar?, ibu doakan aku besok ujian tahfizd satu juz, ibu doakan aku ikut lomba olimpiade IPS. Ibu gak usah bawain makanan lagi, aku diet.. ibu beliin novel tere liye lagi .. bersemangat sekali kau lontarkan semua kata-kata seolah-olah memang sudah di persiapkan. Aku balas dengan senyuman dan rasa syukur yang tak terhingga. Anakku kau sudah tambah besar, sudah tambah dewasa, sudah tambah cantik dimataku, ingat terakhir kali kau masih selalu minta antar padahal hanya ke kamar mandi. Masih susah di bangunkan untuk sholat subuh. Dan masih banyak lagi yang sekarang aku tak lihat itu ada padamu.

Pondok pesantren atau sejenisnya saat ini benar-benar pilihan tepat, benar-benar tempat paling aman untuk perkembangan generasi saat ini. Aku dan Suami sepakat tujuan pendidikan anak bukan akademik, tidak mengapa nak kamu tidak mahir matematika, fisika, kimia dan lainnya. Bukan karena itu tidak penting, tetapi satu hal yang harus kamu kuasai dengan benar dan diterapkan dalam kehidupan sehari-harimu yaitu Ilmu tentang Akhlak. Karena ketika Akhlak mu baik, maka dengan mudah semua ilmu dari gurumu masuk dalam pengetahuanmu.

#Semangat selalu Anak-anak generasi akhir

#Maaf jika kami belum bisa menjadi teladan yang baik

#Putri sulungku Alifah Dzakira