Pentigraf_11

Oleh : Dwi Rahayu

Selesai diperiksa perasaan lega, plong, dan happy, tapi kenapa dada ini masih sakit, Apa karena rasa takut yang berlebih tadi. Bersamaan Adzan Magrib observasi dokter selesai untukku, dengan merinci biaya 2,4 juta yang harus aku siapkan. Hemm 'Apalah arti nominal itu kalau habis klunting" hatiku berbisiksl, semua murah untuk sebuah kata disebut sehat.

Senyumku mengembang saat pamit dari ruang periksa, dokter melepasku dengan senyuman yang aku rasa manis dan hangat, aku tidak bisa mengatakan pasti, karena senyumnya tertutup masker. Ku melaju motorku karena langit mulai gelap, tapi mataku tertahan melihat satu gerobak, awalnya kuabaikan terus tancap gas, karena aku ingin segera sampai rumah dan menangis tanda lega. Tetapi pesona gerobak itu membuyarkan pikiranku, kuputar balik motorku dengan semangat mendatanginya.

Perutku lapar karena rasa takut tadi, perutku merintih karena tegang saat observasi tadi, dengan semangat aku setengah berteriak "Mang pesen 2 bungkus, sedang ya jangan pedes" ucapku lantang. "Tunggu ya bu" ujar mamang dengan senyum senjanya, "Gak apa mang saya sambil ngetik cerita " jawabku, mungkin mamang gak faham maksudku, dia asyik meracik pesananku. Dua bungkus ketoprak sudah jadi, bersama dengan selesainya kuketik kisah ini, sampai rumah, sholat magrib dan makan ketoprak yang tadi sudah mengodaku.

#Otw pulang dulu