Pentigraf_5

Oleh: Dwi Rahayu

Ratna adalah nama yang selalu mengusik dan memenuhi ruang di hatiku. Nama yang jika ku sebut terbayang wajah yang membuatku terpesona. Sore ini entah mengapa terlintas pikiranku untuk merangkai kata untuknya dalam Sepenggal puisi untuk Ratna.

Waktu yang terus berlalu, seakan berlari di belakangku, menghampiri, menyapa dalam sadar malam. Hati bergemuruh menyatakan bayangmu nyata dipelupuk  mata yang tak akan pernah lekang melintasi usia. Semua tersusun rapi diingatan. Segalanya tentangmu adalah salah satu melodi dalam napasku. Artefak yang selalu abadi terbingkai airmata. Nampak nyata  tapi fana, merindu bulan dibalik matahari, yang hanya akan menyisakan kegetiran. Tak mampu lagi aku bertahan langkah ini masih harus jauh berjalan. Engkau terdiam, memang itu ungkapan takdir yang tersirat. Ku harus berjuang menantang malam yang semakin kelam.

Hampir tidak kusadari rangkaian kata itu dapat ku tulis dengan baik dan mewakili hatiku, mengalir indah rangkaian kata demi kata, karena ku buatnya dengan hati maka ini menjadi berarti. Ratnaku pergi bersama rindu yang tak pernah kunjung kembali. Karena aku hanya tuan ditengah ilalang tertutup kabut dirimbun dedauan. Kisahku bersama Ratna hanya rangkaian kata indah yang takkan pernah menjadi nyata.

#SahabatSejatiSelaluUnlimited #KolaborasiDalamLiterasi