Tantangan Hari Ke-46

#tantanganGurusiana

Setelah membuka pelajaran hari itu, sebelum melanjutkan kegiatan belajar mengajar untuk membahas materi selanjutnya, aku menagih tugas yang kuberikan kepada siswa pada pertemuan sebelumnya, yaitu mencari informasi tentang idiot, imbisil dan debil. “Pada akhir pertemuan kita hari selasa kemarin, ibu memberi tugas kepada kalian. Apakah tugas tersebut sudah kalian kerjakan?” Mereka serentak menjawab, “Sudah bu....” akupun berjalan dari meja ke mja untuk melihat tugas yang ditulis mereka. Kemudian kuminta siswa G untuk membacakan tulisan dibukunya tentang idiot. Dengan lantang dia membacakan, “Idiot adalah orang dengan tingkatan kecerdasan otak yang paling rendah, yang memiliki IQ 0 sd 29. Mereka yang ada di kategori ini tidak mampu berkomunikasi, dan jika bisa hanya mampu mengucapkan sedikit kata-kata saja. Mereka juga membutuhkan bantuan orang lain untuk mengurus kepentingan pribadi seperti makan, mandi, memakai pakaian dan lain-lain. Anak dalam tingkatan idiot ini akan menghabiskan hidupnya hanya di atas tempat tidurnya saja. Kecerdasan penderita idiot ini sama dengan anak-anak normal di usia 2 tahun. Umurnya pun biasanya tidak panjang, karena daya tahan tubuhnya lemah terhadap berbagai penyakit.”

Selanjutnya kuminta siswa M membacakan sekaligus tentang imbisil dan debil. Semula dia menjawab dengan suara yang kecil, akupun nyaris tidak dapat mendengar suaranya. Kuminta dia untuk memperbesar volume suaranya agar semua yang ada didalam kelas dapat mendengar suaranya. Yang kutahu siswa ku yang satu ini memang pendiam dan agak pemalu. Akhirnya diapun membaca dengan suara yang lebih keras. “Tingkat kedua dari yang terendah adalah kategori imbisil. Anak imbisil memiliki IQ 30 sd 40. Anak-anak di kategori ini masih harus bergantung kepada orang lain. Walaupun begitu, ia sudah mampu untuk belajar berkomunikasi, makan, mandi, dan beberapa hal mudah lainnya dengan pengawasan dari orang lain. Kecerdasannya anak imbesil ini sama dengan-anak anak normal di usia 3 sampai 7 tahun. Anak-anak imbesil tidak dapat dididik di sekolah biasa. Karena itu, sangat disarankan untuk melakukan latihan-latihan sederhana. Selanjutnya mengenai debil memiliki IQ 50-69. Anak-anak yang memiliki IQ di tingkatan ini sampai tahap tertentu masih bisa dididik untuk belajar menulis, membaca dan hitung-hitungan sederhana. Untuk mengembangkan kemampuannya, bisa diberikan kegiatan-kegiatan rutin tertentu yang tidak membutuhkan perencanaan ataupun pemecahan masalahnya. Kebanyakan anak-anak di kategori debil ini bersekolah di sekolah-sekolah luar biasa.” Setelah kedua siswa tersebut membacakan tugas yang dibuatnya, aku ucapkan terimakasih dan meminta teman-temannya memberikan aplaus.

Kembali kutanyakan kepada mereka, “Bagaimana sekarang? Apakah kalian sudah dapat membedakan antara gangguan jiwa dengan gangguan mental?” Sebagian menjawab, “InsyaAllah bu...” Mudah-mudahan mereka paham dan tidak lagi menyamakan orang yang mengalami gangguan jiwa dan gangguan mental. Kamipun melnjutkan KBM dengan mlakukan kegiatanyang berkkaitan dengan materi berikutnya.

Tanjungpandan, 04 Maret 2020