BERHUSNUDZON TERHADAP PANDEMI COVID-19
Lebih kurang dua bulan terakhir kita dihadapkan pada sebuah ujian dari Allah SWT, yaitu munculnya Pandemi Covid-19 di Indonesia. Banyak yang menyebut virus ini musuh yang tak kasat mata, karena wujudnya tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung. Begitu juga saat virus ini menyerang, kita tidak tahu pasti apakah “mereka” sudah masuk ke dalam tubuh atau tidak. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah supaya virus ini tidak menyebar. Upaya tersebut dimulai dari WFH (Work from Home) atau bekerja dari rumah, SFH (Study from Home) atau belajar dari rumah, lockdown, hingga PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Banyak hal yang terjadi, banyak hal yang berubah, banyak hal yang membuat kita sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas seizin-Nya.
Dibalik ketakutan akan Pandemi Covid-19, ada hal baik yang bisa kita rasakan. Mari kita ber”husnudzon” akan ujian ini. Mungkin saya dengan ujian ini Allah SWT ingin agar kita lebih merekatkan lagi “bonding” dalam keluarga, antara orangtua dengan anak, antara suami dengan istri, dan hubungan keluarga lainnya. Dan juga kita mungkin saja juga disuruh untuk lebih memahami betapa beratnya tugas seorang guru, karena sebelum ini banyak sekali terjadi kasus hukum yang menimpa guru karena orang tua tidak terima anaknya didisiplinkan.
Selain itu, sebagai seorang manusia, kita saat ini diberikan waktu lebih banyak lagi untuk bermunajat kepada Allah SWT. Mungkin saja selama waktu kita tercurah cukup banyak untuk mengejar kesuksesan hidup di dunia saja, dan menomorduakan kehidupan di akhirat. Oleh sebab itu, Allah SWT memberikan kita lebih banyak waktu saat ini untuk memikirkan kehidupan di akhirat. Dan yang paling penting saat ini, kita mungkin saja secara tidak langsung diuji dalam hal meningkatkan jiwa sosial, lebih tepatnya jiwa kemanusiaan. Bagaimana kita bersikap terhadap saudara kita yang kurang mampu? Bagaimana tanggapan kita terhadap keadaan disekitar kita? Dan Alhamdulillah, bisa kita lihat di medsos, media cetak dan media elektronik, bahwa jiwa kemanusiaan diantara kita masih ada. Dengan banyaknya yang saling membantu saudara kita yang terkena dampak dari ujian ini, baik secara personal, kelompok dan instansi. Mari kita tetap berhusnudzon dan berpikiran positif. Semoga kita senantiasa dalam lindunganNya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Super buk dosen
Terimakasih uni wi masih belajar..
Mantap Bu.
Terimakasih ibuk
Keren
Terimakasih bapak
Terimakasih bapak
Mantul pak
Terimakasih inuk saya ibuk2