Kok mamah gak makan,?" Tanya nakdok. "Dah kenyang," jawabku. "Lah, belum makan kok kenyang?" Tanyanya lagi. "Dari tadi kan mmh makan telo terus, niiihhh...." sambil aku tunjukkan sisa ketela goreng di tanganku. "Yang kumaksud makan nasi." Kata nakdok lagi sambil memasukkan nasi dan lauk ke mulutnya. Selanjutnya aku bercerita, bahwa aku ini sejak kecil (bapakku) agar tidak tergantung pada nasi agar bila suatu saat tidak ada nasi, misal lagi paceklik atau mungkin ke luar negeri atau ke negara yang susah kita temukan nasi maka kita gak akan kelaparan. Aku ceritakan juga ketika lagi Di Hongkong mau nyebrang ke Macao laparnya minta ampun. Di pelabuhan gak ada warteg atau angkringan meong. Ada beberapa resto yg jual makanan tapi takut gak doyan, wong gak kenal masakannya, akhirnya dengan beberapa teman kuputuskan beli makana di Mc. D. Nha, ternyata Mc. D kalau di.luar Indonesia tu gak ada nasi. Kuputuskan pilih berger. Banyak teman yg gak.mau.beli krn bukan nasi. Rasanya blm makan kalau belum ketemu nasi. Kupikir, kelaparan yo karepmu, bagiku sing penting halal pasti kenyang n gak bikin sakit. Tapi sebenarnya aku sendiri juga sudah agak neg karena sudah beberapa hari gak ketemu nasi. Akhirnya dengan sedikit kreativitas, kucari sambal terasi sachet yang kubawa dari rumah dalam.tasku. Jadilam saya makan burger sambal terasi. Hmmmm.... Nikmat juga sambil bayangin makan di penyetan lamongan dengan sambal terasi. Beberapa teman ikutan incip dan setelah tahu rasanya merekapun ikutan beli berger dan dimakan dangan sambal terasi. Kadilah.kami temukan menu baru yaitu burger sambal terasi. Anehnya, pas si rumah ada roti dan mau kumakan dengan sambal teras sachet yang sama dengan waktu itu kok gak doyan ya. Ehh,, malah anakku yang pingin coba. Sambil tertawa.mendengar kisahku, dia bilang besok mau beli burger dan mau dimakan dengan sambal terasi.

#Hanya_cerita_malam