Kupandangi gambaran diriku di layar handphone. Nampak wajah layu terlihat jelas mengisyaratkan betapa lelahnya diriku ini. Guratan-guratan halus mulai tampak di wajah ini. Guratan-guratan halus yang tidak dapat menyembunyikan kenyataan bahwa usiaku semakin senja.

Tubuh yang semula langsing pun tinggal kenangan masa muda. Tenaga yang sebelumnya selalu menggebu-gebu sekarang mulai berkurang sejalan dengan daya tahan tubuh yang mudah sekali tumbang. Seiring bertambahnya usiaku tak dapat dipungkiri, banyak yang berubah dari diri ini, baik secara fisik maupun psikis.

Usia yang semakin senja membuatku merasa harus semakin mendekati-Nya. Hal-hal yang hanya berhubungan dengan duniawi mulai tak kupikirkan. Aku mulai meras mengejar surga-Nya lebih dari segalanya. Selama aku mengejar surga-Nya Insya Allah urusan duniawi pasti akan dipermudah. Apa yang diharapkan manusia selain surga-Nya.

Semakin hari usiaku memang semakin senja. Namun, semangat orang-orang yang kusayangi tak pernah pudar. Semangat inilah yang membuatku kuat dalam menjalani kehidupan ini. semangat untuk membahagiakan orang-orang yang kusayang ibarat pecutan untuk diriku agar tak putus asa melewati lika-liku hidup.

Penulis adalah peserta sagu sabu