BERTEMU MANTAN (Part 2) TagurSiana168
Bertemu Mantan (part 2)
.
Pertemuan yang sesaat itu mampu membuat anganku melesat
Ruangan bernama kenangan kembali menggeliat dan meloncat
Menampilkan adegan demi adegan selaksa pengikat
Menenggelamkanku dalam rasa yang sesat
.
Beningku...
Sapaan hangatmu untukku dahul
Membuat aku malu dan tersipu
Dan kemudian engkau akan melantunkan kata-kata syahdu
Ah.. asaku membuncah, terbang mengangkasa ke langit biru
Kusadar, betapa romantisnya dirimu
.
Untaian hari kita rajut bersama
Memupuk kata menjadi impian janji bermahkota
Detik demi detik waktuku berhiaskan rindu gulana
Karena jarak terkadang berbicara
Namun, kita mampu mengurainya menjadi bahagia
.
Seketika, semua renda menjadi buyar
Ketika restu tak kunjung kita dapatkan
Bertahun-tahun menentang arus begitu melelahkan
Hingga luluh lantak tenagaku seakan tan bertulang
.
Aku menyerah...
Dan kita pisah...
.
Lamunanku terhenti ketika gawai di tangan bergetar
Dua bingkai wajah nampak hadir nan menyejukkan
Aku tersadar, aku tlah membuat kesalahan
Dengan membuka kembali ruangan yang tlah lama kutinggalkan
Dalam istighfar aku menggumam
Sejurus kemudian bangkit, berdiri dan memohon ampunan
Meninggalkanmu yang tengah menatapku tajam
.
Selamat tinggal mantan
Kau adalah masa silam
Kini aku bersama masa depan
________________________________
Sukoharjo, 23 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih MGI... H.168 sudah tayang...
Puisi yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih, Bunda cantikk... Sukses selalu...
Keren lupakan dan jangan pernah ungkit kembali jika tidak ingin rumah tangga ambyar!Masa lalu biar menjadi catatan sejarah perjalanan hidup kita.Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS bunda.
Terima kasih, Bapak... Sukses selalu...
Sangat inspiratif. sehat dan sukses selalu
Terima kasih Bundaku sayanggg... salam sukses dan sehat selalu...
Wuih... Keren, selamat tinggal masa lalu, kini aku bersama masa depan. Mantap. Barakallahu. Semoga sehat selalu dan bahagia Bu...
Hehehee... Terima kasih, Bapak... Sukses selalu...
da da yayang mantan hehehe, sukses selalu ibu
Hehehee... Terima kasih, Pak Bambang... Sukses selalu...
Semangat, sukses & berkah berkarya
Terima kasih, Bapak... Sukses selalu...
Keren, selamat tinggal masa lalu. Salam sukses, Bun.
Terima kasih, Bunda cantikk... Sukses selalu...
hati hati deh ketemu mantan..dadada in aja..hehehe. salam
Heheheee... iyya ya... Terima kasih, Bunda cantikk... Sukses selalu...
Sangat bagus sekali ibu
Terima kasih suportnya, Pak Rusman... salam sukses dan sehat selalu...
Selamat tinggal masa silamm...kerenn bu..sehat dan sukses selalu ya bu
Terima kasih, Bunda cantikk... Sukses selalu...
Semat tinggal mantan ya bun
Hehe, iyya, Terima kasih, Bunda cantikk... Sukses selalu...
Mantan menjadi bagian cerita hati ya bun
Puisi bercerita nan indah menawan. Sukses berkarya ibu. Salam.
Terima kasih, Bunda cantikk... Salam sehat dan sukses selalu...
Wow.... keren...teguh menjaga kesetiaan cinta....salam sukses selalu
Terima kasih, Bapak... Harus setia donk... Sukses selalu...
Keren puisinya Bunda
Terima kasih, Bunda cantikk... Salam sehat dan sukses selalu...
Terima kasih, Bunda cantikk... Salam sehat dan sukses selalu...
Tulisan yang bagus.Semoga sukses
Aduhai...diksi indahnya, ditunggu puisi indahnya selalu bunda
Insylh siap, Bunda... Terima kasih... Sukses selalu...
Tulisan yang inspiratif bu. Tetap semangat, semoga selalu sehat dan sukses
Siap, Bapak... Terima kasih hadirnya... Sukses selalu...
Yang lalu biarlah berlalu