Tantangan Menulis Hari Ke-83

Setiap tahunnya, Fanniy selalu menantikan satu tanggal yang sudah memiliki sejuta rencana. Biasanya dimulai dari bentuk kue ulang tahunnya serta hadiah yang diinginkannya. JIka waktunya semakin dekat maka banyak hal yang diutarakan terkait rencana-rencana yang sudah dibuatnya.

Sepekan sebelumnya Fanniy sudah merencanakan bentuk kue ulang tahunnya.

"Aku mau yang coklat cha-cha ya bunda kue ulang tahunnya," minta Fanniy.

Besoknya yang dibahas berbeda lagi.

"Nggak jadi deh bunda, aku mau yang gambar kuda poni saja," ucapnya sambil tersenyum.

"Aku hadiahnya mainan saja bunda, yang warnanya kuning ya," ucapnya tiga hari menjelang hari yang dinantikan.

"Aku nggak jadi kue ulang tahunnya bunda, aku mau dibelikan makanan saja. Nanti aku anterin ke Alana," ucapnya kemarin.

Alana adalah teman sepermainannya. Bisa dibilang dengan Alana sudah sangat dekat. Mungkin istilah "sahabat" bisa disandangkan ke mereka berdua. Bertengkar...., jangan ditanya. Ada saja yang membuat salah satu dari mereka berkata, "aku nggak mau temenan lagi sama kamu."

Terkadang aku hanya tersenyum jika mendengar kalimat itu. Tak mencapai dua jam mereka juga sudah bermain kembali. Ya... itulah anak-anak.

Hari yang dinantikan tiba. Kue sederhana nuansa coklat sudah disiapkan, juga makanan yang diminta Fanniy sebelumnya. Memang kami tidak pernah merayakan ulang tahun. Hanya doa saat kumpul bersama dan berbagi dengan tetangga terdekat.

Hari Sabtu ini tepat hari ulang tahun Fanniy, kami merencanakan membacakan doa di siang hari. Hal ini karena aku harus masuk bekerja hingga pukul 12.00.

Sesampainya di rumah Sabtu siang, aku langsung menyiapkan kue dan makanannya. Alana dan Fanniy sudah bersiap. Setelah membacakan doa kami makan bersama. Tak ada yang istimewa, hanya doa terbaik yang kami pintakan pada Allah.

"Semoga Fanniy menjadi anak sholehah, berbakti pada kedua orang tuanya, dan sehat selalu serta sukses di masa depannya nanti." Aamiin.

Catatan Harian

23 Mei 2021