Akhirnya Bisa!
Dear Pembaca,
Sore ini gerimis mengantar hari menuju senja. Curahan air hujan dari atap, renyah menimpa bebatuan di depan teras madrasah. Saya masih tinggal sebentar di dalam ruangan meskipun jam sudah menunjukkan waktu pulang. Finger print, orang orang berjajar membentuk antrian. Tidak banyak sih, hanya beberapa bapak ibu guru yang piket, sekitar sepuluh orang.
Saya raih keyboard yang ada di depan meja kerja. Dilayar komputer tampak terang saat saya membuka akun Gurusiana. "Mboten pulang, Bu?" tanya seorang teman menyapa saya waktu melewati meja kerja. "Belum, Pak, ini masih nulis nulis sebentar," Jawab saya. Saya scroll ke atas ke bawah, melihat dan membaca beberapa artikel teman. Sekarang Gurusiana ramai sekali. Teman teman guru semakin banyak yang rajin menulis, alhamdulillah. Saya jadi ikut termotivasi untuk rajin menulis lagi. Lha iya, kok ada orang seperti saya. Mau menulis saja nunggu banyak temannya. Tapi insya Allah saya akan berusaha konsisten menulis setiap harinya, mulai sekarang. Semoga tidak bogang bogang.
Hari minggu yang lalu, adalah hari yang ... sedikit kelabu. Hari penuh penantian, tak enak tidur tak enak makan. Resah menunggu kabar dari Panitia Seleksi Penulis AKSI Madrasah tingkat nasional. Bagaimana tidak? Semua kawan yang lolos seleksi tahap 1 sudah mendapat e-mail pemberitahuan Jadwal Ujian seleksi Tahap 2, Link Zoom, Link Ujian beserta User dan Passwordnya. Hanya saya sendiri yang belum mendapatkan. Di rumah, saya berusaha meredam keresahan. E-mail yang saya kirimkan tak kunjung mendapat balasan. Di email itu saya menyampaikan kepada panitia bahwa saya belum mendapatkan Surat pemberitahuan ujian tahap 2. Tidak lupa saya lampirkan screen shoot foto pemberitahuan Goole Form dan bukti bukti penguman yang ada nama saya bahwa berkas saya sudah terkirimkan. Saya juga memohon kepada panitia untuk mengirimkan pengumuman, kode user dan password melalui email saya ini.
Minggu sore menjelang Maghrib, saat saya sedang menulis sebuah artikel di Gurusiana melalui HP saya, tiba tiba "kling" ada bunyi pemberitahuan Gmail. Ah, dari AKSI Madrasah. Saya menarik nafas panjang untuk menenangkan diri sebelum membacanya. Saya ndredheg, tapi bahagia. Dalam benak saya itu pasti berisi Surat pemberitahuan Lolos seleksi dan pengumuman lain tentang seleksi Tahap 2. Saya klik ikon Gmail, dan email balasan itupun terbuka. Isinya singkat dan padat: "Alamat E-mail yang ibu tuliskan adalah [email protected]." Hanya itu,dan tidak ada lampiran pengumuman, kode user dan password yang saya perlukan. Saya langsung lemes seketika. Astagfirullah...Pantesan saya tunggu tunggu tidak ada balasan. Lha wong Gmail yang saya tulis berbeda dengan Gmail yang biasa saya gunakan. Jadi Panitia mengirimkan pengumuman di Gmail, sesuai dengan tulisan yang ada pada form pendaftaran. Fixed, sebenarnya panitia sudah mengirimkan link dan data yang saya perlukan di Gmail saya yang satunya.
Tapii, masalahnya adalah, saya tidak ingat password masuk ke Gmail saya yang lama. Waduh, bagaimana ini? Mau nangis tapi itu memang salah saya. Saya coba masukkan password yang biasa saya pakai di Gmail baru saya. Tidak bisa. Ah kalau begitu pakai password yang satunya. Saya ketik dengan seksama password kedua yang saya ingat, dan ahaa..... Saya bisa melihat link jadwal, zoom, link ujian, user dan password akun saya. Alhamdulillah ya Allah, bisa juga akhirnya.
Nah Pembaca, ada dua hal yang bisa kita, khususnya saya, pelajari dari masalah ini. Pertama, kalau mengisi formulir,data diri atau apa saja, tulislah dengan seksama. Jangan ceroboh, cermati berkali kali, agar tidak terjadi kekeliruan yang bisa kita sesali. Satu lagi. Jangan banyak membuat password yang macam macam. Kalau tidak ingat, bisa bisa kita sendiri yang kebingungan. Cukup satu atau dua saja, sehingga kita mudah mengingatnya bila diperlukan.
Oh Iya, tadi pagi saya sudah mengerjakan CBT untuk seleksi Tahap 2. Mohon doanya yaa. Saya sudah berusaha sebaik yang saya bisa. Namun keputusan akhir tetap ada pada Allah SWT. Jika memang kesempatan itu ditakdirkan untuk saya, insya Allah tidak akan kemana. Salam sehat dan bahagia bersama keluargaa. Semangatt!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah. Sukses selalu, Bunda. Salam literasi
Aamiin, terimakasih doanya, Pak. Sukses selalu juga untuk Bapak
Wah, semoga sukses selalu ya Bu.. Salam literasi
Aamiin, terimakasih Bu
Selamat Bu Dyah. Semoga sukses selalu. Tulisannya semakin ehmmm ehmm. Sedap beraroma....Keren
Aamiin, terimakasih doanya bu Tarii
Bagi saya menulis itu pernah menjadi sahabat di kala usia MI-SMP, tapi kenapa sahabat itu seperti lenyap tak berbekas. Mau menulis kok Yo abot, malu dibaca , khawatir jadi musuh terbesarnya. Jadilah saya, yang ngaku hoby nulis tapi tak pernah menggoreskannya dalam karya. Hanya sebatas keinginan terpendam.Mohon Sarannya Bu Dyah......
"Jangan banyak membuat password yang macam macam" setuju. Contoh password yang tidak macam-macam adalah "food", jika bu Dyah setuju pakai saja. Jadi nanti kalau lupa, saya yang akan mengingatkan. :-)
Waduh, itu malah membuyarkan diet saya pak hahaha, but thank you anyway
Selamat bu dyah...semoga sukses selalu Aamiin
Aamiin, Terimakasih bu, sukses juga untuk Bu Zakiya
Selamat Bu Dyah sukses selalu dan barokah
Aamiin, terimakasih doanya