Dyah Argarini

Guru Bahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kota Surabaya. Suka menulis dan membaca apa saja. Mendukung literasi dengan daya dan upaya untuk kemajuan an...

Selengkapnya
Navigasi Web

Berkunjung ke Perpusnas (1)

Masih tentang hari ke dua Temu Nasional Guru Penulis 2018 yang diselenggarakan oleh Media guru pada tanggal 24-25 November di Kemdikbud Jakarta. Setelah ke Monas, acara utama kami pada hari Minggu itu adalah berkunjung ke Perpustakaan Nasional. Perpustakaan Nasional berlokasi di Jalan Merdeka Selatan nomor 11 Jakarta Pusat. Letaknya di seberang jalan dari lapangan Monas. Jika kita tempuh berjalan kaki, memakan waktu kurang lebih dua puluh menit. Tidak mengapa sedikit berkeringat, tambah sehat, bukan? Lumayan mengurangi berat badan.

Bila kita lihat dari luar, gedung Perpusnas ini seperti sebuah bangunan kuno jaman Belanda, unik, adem dan menyejukkan. Halamannya yang rimbun menambah sedap pemandangan. Saya jadi membayangkan noni noni Belanda yang sedang duduk di teras bangunan di bawah rimbunnya pohon besar di samping taman. Hmm... menenteramkan. Saya memang sangat suka melihat bangunan bangunan kuno yang menurut banyak orang menyeramkan. Bagi saya tidak demikian. Bangunan kuno itu selalu membuat saya merasa dekat dengan Tuhan karena membuat ingatan saya melayang ke masa silam. Mengingatkan saya bahwa di gedung itu pernah tinggal orang orang pendahulu kita yang sekarang sudah tiada, kembali kepada Sang Pencipta. Rasanya seperti bagaimanaaaa gitu ... Sudahlah, saya tidak mampu menceritakan takjub hati saya. Speechless.

Setelah melewati pemeriksaan di pintu depan, saya bersama teman teman penulis masuk ke gedung satu. Ada dua set kursi kuno di situ. Sepertinya dulu ini adalah sebuah ruang tamu. Saya lihat beberapa foto dan lukisan di pajang di ruangan. Ada juga naskah-naskah kuno yang terkunci rapi dalam lemari kaca. Sempat melirik, ada beberapa koleksi transkrip kuno, sepertinya ditulis di lontar. Seandainya punya cukup waktu, rasanya betah seharian berada di dalam bangunan ini. Saya seperti menemukan "habitat" saya sendiri.

Keluar dari bangunan pertama, tiba tiba di depan mata saya terhampar halaman yang luas dan gedung yang menjulang tinggi, berlogo bintang warna hijau biru diikuti tulisan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Di atas tulisan tersebut ada tulisan lagi, bahasa Inggris, "National Library of the Republic of Indonesia". Eh, di atas tulisan Bahasa Inggris ada tulisan lagi "Bibliotheqe Nationale De La Republique D'Indonesie". Itu bahasa apa ya? Oo.. Bahasa Perancis. Di atas tulisan berbahasa Perancis ada tulisan lagi. Kali ini saya bahkan tak bisa membacanya sama sekali hihihi.. Kelihatannya seperti tulisan China dan Arab. Dasarnya sama, yakni menunjukkan bahwa gedung ini adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Kira kira begitu, pembaca.

Selanjutnya, selama beberapa saat, kami duduk di depan gedung Perpusnas, berkumpul dan menyanyikan lagu hymne Guru bersama sama. Ada rasa haru yang menyeruak saat kami menyanyikannya. Kami, para guru penulis berkumpul di depan gedung ini bernyanyi dan membaca puisi, di rumah ke dua kami, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, tepat di Hari Guru Nasional, hari para guru semuanya. Tuntutan untuk menulis dalam rangka menyebarkan kebaikan dan nilai nilai karakter budaya bangsa semakin terasa. Bukankah itu bagian dari tugas kita, guru guru Indonesia? Sejenak kami larut dengan rasa haru dan bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post