Cemas dan Bahagia (Hari ke-23)
Dear pembaca, pernah menunggu sesuatu yang tak pasti? Resah? Gelisah? Tidak menyenangkan kan? Yah, menunggu sesuatu yang tak pasti itu sama sekali tidak menyenangkan. Karena ketidak pastian itu membuat kita tidak bisa mengambil keputusan, harus move on ataukah terus bertahan. Sehingga perasaan kita seperti layang layang terbang, terombang ambing oleh angin, tidak terbang tinggi ke awan, tidak juga turun ke daratan. Itulah yang sedang saya rasakan sekarang. Mengapa demikian? Begini ceritanya..
Pada suatu hari (eh seperti dongeng saja hehe) kira kira minggu pertama bulan Januari 2021 saya ikut Seleksi Penulisan Soal Aksi Madrasah Tahun 2021. Seperti yang sudah saya tulis di Gurusiana beberapa waktu yang lalu Kementerian Agama mengadakan program Seleksi Guru Penulis Soal untuk kegiatan AKSI Madrasah yang akan dilaksanakan pada tahun ini, tahun 2021. Sebuah program yang menurut saya, itu adalah sebuah program yang cool, keren, dan gebrakan yang dilakukan oleh Bapak Ibu pengambil kebijakan di atas untuk meningkatkan kemampuan guru guru Madrasah secara fair dan memberikan peluang kepada kami para guru madrasah untuk meningkatkan kompetensi kami, terutama dalam hal pembuatan soal soal untuk menguji kompetensi siswa kami. Sebuah kebijakan yang sangat patut untuk diapresiasi dan direspon dengan antusias oleh bapak ibu guru Madrasah.
Sekitar Januari minggu pertama, saya mencoba ikut peruntungan mengikuti seleksi yang sangat prestisius tersebut. Saya mengirim data data dan berkas berkas yang disyaratkan melalui link google yang telah dishare oleh panitia penyelenggara untuk dilengkapi para peserta seleksi. Diantaranya saya harus mengisi email, nama, dan data pribadi lainnya, dan tak lupa mengirimkan contoh soal yang sudah saya buat dengan hati hati dan seksama. Selesai mengisi formulir dan mengupload berkas yang diminta, saya submit dan mendapat respon bahwa isian formulir saya sudah diterima. Alhamdulillah, saya ayem saat itu. Tinggal menunggu pengumuman hasil seleksi.
Tadi malam, tiba tiba teman teman di group WA pada mengucapkan selamat ke saya dan rekan lainnya. "Selamat, Bu, lolos seleksi tahap 1, semoga bisa lolos seleksi tahap berikutnya," kata mereka. Tidak lupa mereka melampirkan file PDF berisi hasil pengumuman Seleksi Penulis Soal Aksi Madrasah tahap 1. Wow, bahagia sekalaiii (lebayy) saya saat itu, sampai jantung berdebar debar tak keruan saat saya lihat nama saya di urutan ke 39 untuk Penulis soal MTs Literasi Membaca. Saya bersyukur punya rekan rekan seprofesi yang sangat baik hati, bersedia memberitahukan pengumuman itu, ikut berbahagia dan berdoa atas lolosnya saya. Setelah mengetahui hal itu, saya mencoba check email saya, karena pengalaman tahun lalu biasanya para peserta yang lolos diberitahu melalui email pribadi.
Dan.... saya tidak menemukan apa yang saya cari. Saya ubeg ubeg lagi daftar email masuk di gmail saya, saya pelototi daftar pengirim yang ada, saya search dengan menggunakan keyword "Aksi" pada daftar email masuk, yang tampil ada dua, pertama tertanggal 25 Juni 2020 berisi pemberitahuan pengunduran masa seleksi dan tanggal 27 Juni 2020 tentang hasil seleksi yang menyatakan saya belum lolos seleksi dari panitia AKSI Madrasah saat itu. Saya tercenung... Itu kan seleksi tahun 2020 bukan 2021. Tidak mungkin seleksi tahun 2021 diumumkan Juni 2020. Saya kemudian mencoba search lagi, tetap tidak menemukan kiriman email terbaru dari panitia AKSI di tanggal 27,28,29 Januari ini. Saya mulai resah. Sudah sejak tanggal 20 Januari saya bolak balik lihat email masuk di gmail saya, tapi yang ada adalah beberapa email dari media sosial yang saya punya.
Saya memutuskan untuk bertanya pada rekan rekan yang diterima. Dari dua sahabat saya, Pak Zoel dan Bu Asmiati, saya mendapat informasi bahwa keduanya sudah mendapatkan email dari panitia berisi tentang link download hasil seleksi, link kode zoom, user dan password untuk tes CBT pada WEB kemenag hari Selasa tanggal 2 Februari nanti. Saya resah, dan bertanya tanya dalam hati apa sebab saya belum menerima email dari panitia seleksi. Saya mencoba mentrack jejak respon dari google form yang menyatakan bahwa saya sudah mengirimkan berkas ke panitia (dari pak Zoel saya jadi dapat ilmu bahwa kita bisa kirim email reponse google form dari panitia). Tapii.. saya tetap tidak bisa menemukannya. Entahlah, mungkin saya sudah menghapusnya. Saya hanya menemukan file foto pemberitahuan dari google bahwa berkas sdh diterima. Dan fotonya saya buat untuk menulis artikel di gurusiana. Thanks Gurusiana. Ternyata menulis artikel tentang sebuah peristiwa kejadian atau hal hal yang kita lakukan sangat bermanfaat untuk kilas balik bila kita memerlukan data. Banyak pertanyaan di benak saya. Apakah saya salah menulis emai? Apakah panitia memang belum mengirimkan email pemberitahuan ke saya? Apakah saya mengirimkan berkas dengan menggunakan email yang berbeda dengan e mail saya? Ataukah...? Saya hanya bisa menduga duga penyebab dari mengapa saya sampai saat ini belum mendapat email dari panitia.
Tapi saya tidak putus asa. Saya kemudian berinisiatif untuk mengirimkan email ke panitia. Alamat email ini saya peroleh lewat pak Zoel dari pemberitahuan yang beliau terima. Dalam email itu saya mohon konfirmasi penguman seleksi dan info password dan user saya. Saya berharap sekali panitia bersedia membalas dan menkonfirmasi hasil seleksi melalui email saya. Sekarang yang bisa saya lakukan adalah menunggu balasan dari panitia. Saya tetap harus bersabar, meski campur aduk perasaan saya, antara cemas dan bahagia. Saya percaya bila memang takdir Allah SWT menggariskan saya diterima, pasti akan ada solusinya. Semoga ada jawaban sebelum hari Selasa. Oh iya, saya akan ceritakan perkembangan selanjutnya. Doakan saya ya pembaca. Happy weekend dan salam bahagia bersama keluarga.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Percaya bila memang takdir Allah SWT pasti akan ada solusinya. Tulisan penuh hikmah
Terimakasih, bu Fitri
Sukses selalu, Bunda. Salam literasi
Terimakasih, Bapak, Salam Literasi
Semoga lancar dan sukses selalu, Bu Dyah...
Aamiin, terimakasih doanya bu Tarii
Semoga diterima ya Bun, aamiin YRA, semangat ..
Aamiin, terimakasih supportnya, Buu
Selamat bu Dyah. Congratulation.
Thank you Pak, ini masih tahap 1
Tetap optimis, dan berdo'a buk Dyah..
Siap, pak Zoel