Malam semakin larut dan saya masih berkutat dengan kotak kotak dan huruf huruf. Mencermati satu persatu, barangkali ada yang crash, bertumbukan waktunya antara yang satu dengan yang lainnya. 

Membuat jadwal, memang aktivitas yang sudah biasa. Dijalani hampir setiap tahun dua kali minimal yakni di semester ganjil dan semester genap. Namun dua tahun belakangan ini serasa istimewa. Bukan mengeluh, tapi membuat jadwal menjadi bertambah frekuensinya. Hampir seminggu sekali, rolling, bergiliran tatap muka. Jadwal yang berbeda antara realita dan yang harus diisikan di aplikasi wajib , menjadi hal yang tak terhindarkan. Yah, mau bagaimana lagi. Semua jadi kondisional. Tergantung kebijakan pimpinan, melihat situasi, kondisi dan perkembangan keadaan. Pandemi memang memporak porandakan keteraturan. 

Meski demikian, saya percaya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Pasti ada saja solusi untuk memecahkan persoalan. Tidak berat jika sudah terbiasa. Hanya tinggal diri kita saja. Pandai pandailah mensiasati keadaan. Agar semua kegiatan pembelajaran berlangsung aman dan nyaman. Lika liku menjadi waka akademik, meski ribet namun mengasyikkan.