
Hati Berkabut (Tagur Hari ke-11)
Langit kelam malam itu
Titik titik air menerpa tubuhku
Dalam dingin aku berpikir tentang kamu
Tentang cinta yang hilang tersapu gelombang waktu
Aku mengerti
Mungkin kau sudah tak mengingatku
Begitu banyak peristiwa dan orang orang berarti dalam hidupmu
Menutup celah hatimu dan ruang kalbu
Suatu saat nanti aku harap kita bisa berjumpa
Sekedar bercerita tentang indahnya hijau daun bambu
Dan pohon rambutan yang berbunga kala itu
Atau sungai kecil dengan air bening yang mengalir
Di sebelah rumah
Dan itu membuat kita betah
Aku suka memandangimu tanpa kau tahu
Duduk di kursi rotan sendirian
Memandang halaman
Saat bulan terlihat terang
Aku senang
Kau begitu sabar menungguku berdandan
Malam semakin larut
Namun aku tak takut
Karna kau menemaniku dalam hatiku yang berkabut.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar