Super excited! Senang sekali rasanya sore itu saya membaca email yang terkirim ke hp saya. Sama sekali saya tidak menduganya. Padahal saya sudah memupus harapan, ternyata Allah SWT masih memberikan kesempatan. Yah, email itu berisi pemberitahuan tentang adanya kegiatan pelatihan fasilitator daerah dan saya ditanya apakah saya bersedia menjadi narasumber atau tidak. Tentu saja saya bersedia. Siapa yang akan menolak sebuah kesempatan langka. No. Tentu saja saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu, kesempatan untuk berpartisipasi meningkatan profesionalisme para guru Madrasah Tsanawiyah di Indonesia.

Jadilah saya di sini, diatas kereta Argobromo Anggrek menuju ke Kota Jakarta. Rencananya saya akan berada di Jakarta sekitar 5 hari. Pelatihan fasilitator daerah ini diadakan oleh Kementerian Agama RI dengan tujuan meningkatkan kemampuan profesional para guru pada Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Dengan meningkatnya kemampuan profesional guru diharapkan peningkatan kemampuan para siswa juga terjadi. Sebuah tujuan yang sangat mulia untuk mencerdaskan anak bangsa.

Berangkat dari rumah pukul 08.00 WIB menuju Stasiun Pasar Turi diantar suami. Sempat ragu untuk menjawab saat panitia meminta saya mengisi formulir tentang alat transportasi apa yang akan dipakai untuk ke Jakarta, menggunakan pesawat atau kereta. Setelah menimbang beberapa lama akhirnya saya memutuskan untuk naik kereta. Sebenarnya naik pesawat lebih cepat. Sayangnya jarak dari rumah ke Bandara Juanda lumayan jauh. Kasihan suami saat antar dan jemput. Itu alasan pertama mengapa saya memilih kereta. Yang ke dua, saya merasa naik kereta lebih menyenangkan . Gerbang yang luas dan bersih membuat kita merasa nyaman dan tenang. Melalui jendela kacanya yang bening kita juga bisa melihat birunya laut dan hijaunya pepohonan sepanjang perjalanan. It's fun, you know.

Oh, sudah sampai Bojonegoro. Kereta berhenti sejenak menurunkan penumpang. Tidak terasa sudah melewati beberapa kota di Jawa Timur. Baiklah, saya cukupkan sampai disini dulu ya. Saya ingin menikmati indahnya pemandangan. Eman, kalau tidak menikmati ciptaan Tuhan yang mengagumkan. Sampai nanti.