Kelam (Tagur 16)
Gadis itu berjalan perlahan
Matanya sembab menahan duka yang mendalam
Diraihnya ranting kering di depan
Patah, seperti hati yang ia punya
Lukanya terlanjur parah
Dan ia hanya bisa pasrah
Marah
Ia tepis semua harap
Dibuangnya jauh jauh mimpi indah yang ia punya
Tak mau tidur lagi
Tak ingin bermimpi
Dan ia ingin menepiĀ
Menyendiri dalam sepi
Berada dalam pelukan malam
Dan bercengkerama dengan kelam
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar