Mengapa Menterjemah? (Hari ke-121)
Dear, bapak ibu. Beberapa rekan bertanya kepada saya mengapa saya suka menulis terjemahan, dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris . Mengapa tidak ditulis saja ke dalam bahasa Indonesia. Nah, tulisan saya kali ini adalah jawaban dari pertanyaan yang yang bapak ibu sampaikan kepada saya. Sebelum saya mengutarakan alasannya, saya ingin berterimakasih dulu kepada bapak ibu atas atensinya. Saya senang meski satu dua ada ada saja bapak ibu yang bersedia meluangkan waktu membaca terjemahan saya. Terimakasih yaa.
Ada lima alasan utama mengapa saya suka menterjemah dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Pertama, saya guru bahasa Inggris. Saya perlu 'menjaga stabilitas' kemampuan bahasa Inggris saya. Hahaha... Seperti negara saja, mesti dijaga stabilitasnya. Tapi coba bayangkan, dimasa pandemi seperti sekarang ini (mudah mudahan segera berlalu) dengan waktu Kegiatan belajar mengajar yang terpaksa dibatasi, membuat jam tatap muka saya juga terbatas. Komunikasi saya dalam menyampaikan pelajaran ke anak anak juga terbatas. Akibatnya waktu untuk berbicara, mendengar, membaca dan menulis dalam bahasa Inggris menjadi berkurang. Karena saya tak punya partner untuk 'mempraktikkan'nya. Selama setahun loh. Waktu yang sangat lama, bukan? Nah untuk itulah, saya menggunakan Gurusiana ini sebagai salah satu sarana melatih diri agar skill bahasa Inggris saya tetap terjaga.
Kedua, saya berpikir siapa tahu tulisan terjemahan saya bisa membantu bapak ibu guru bahasa Inggris mendapatkan bahan untuk dikembangkan sebagai materi dalam pembelajaran. Hal ini terutama bagi bapak ibu guru yang mengajar di kelas 9 karena salah satu Kompetensi Dasar yang harus diajarkan dan dikuasai oleh siswa adalah Narrative text. Tulisan saya merupakan terjemahan dari cerita islami sebuah buku sehingga bagi saya dan teman teman yang mengajar di madrasah itu adalah bahan yang tepat untuk anak anak. Mereka tidak hanya belajar bahasa Inggris saja namun juga bisa mengambil nilai nilai islami yang ada di dalamnya. Peribahasa mengatakan, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Sekali melakukan kegiatan ada beberapa hal baik yang bisa kita sampaikan.
Ketiga, sebagai guru ASN (aparatur sipil Negara) saya dituntut untuk membuat karya inovatif ataupun karya ilmiah untuk pengembangan diri. Ini diharuskan apabila kami, para guru, hendak mengajukan kenaikan pangkat. Salah satu bentuk pengembangan diri adalah membuat karya terjemahan, dimana setiap karya dihargai 1 poin. Selembar dua lembar, lama lama akan berlembar lembar karya terjemahan kita dan semakin banyak pula poin yang kita raih.
Ke empat, saya ingin punya sebuah buku karya terjemahan dalam bahasa Inggris. Rasanya pasti menyenangkan bila kita, guru bahasa Inggris, bisa punya buku terjemahan bahasa Inggris, yang nanti bisa kita bagikan pada teman dan sahabat kita sebagai cindera mata. Oh iya, saya punya beberapa teman di luar negeri. Saya ingin mempersembahkan buku terjemahan saya itu untuk mereka. Bukan harta, karena kalau harta mereka punya lebih dari saya, tapi sebuah buku yang saya harap mereka juga akan bisa memahami makna dan nilai nilai di dalamnya. I imagine, it wil be fun to share my book with them.
Last but not least, dengan menterjemah kita jadi banyak membaca buku. Semakin banyak membaca semakin terbuka wawasan kita tentang hal hal baru dan hal hal baik. Semakin banyak hal hal baik yang kita peroleh semakin banyak 'meaning' dan 'value' yang kita dapat. Itu sangat bermanfaat untuk memperbaiki diri kita agar menjadi pribadi yang lebih baik di masa sekarang dan waktu yang akan datang. Begitulah lima alasan utama saya. Semoga bapak ibu tetap bisa enjoy membaca.
Oh, satu lagi. Saya berharap bapak ibu guru bahasa Inggris bersedia meluangkan waktu untuk mengkritisi, dari sisi tata bahasa dan pilihan katanya. Saya sangat senang bila bapak ibu memberikan saran dan masukan untuk memperbaiki tulisan saya sebelum tulisan terjemahan itu dibukukan, karena saya mungkin ada salah dan khilafnya. Maklum ... manusia biasa, sehingga nanti buku terjemahan saya bisa lebih baik dan lebih benar serta lebih bisa dipahami oleh pembacanya. Proof Reading sangat saya perlukan untuk menghindari kesalahan. Semoga saya bisa mewujudkan impian saya, memiliki buku terjemahan bahasa inggris, karya sendiri tentunya. Semangat, dan salam literasi untuk semuanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren tulisannya Bu Dyah, semoga segera diwujudkan sebagai Buku Karya terjemahan
Terimakasih motivasinya, pak Ichu
Inspiring bu....semoga saya juga bisa termotivasi....
Makasih bu Fe, Aamiin. Yang penting semangat berkarya. Apapun itu yang penting tujuannya baik, insya Allah baik pula hasil akhirnya.
Aamiin...iya bu...
Turut mendukung dsn mendoakan... Bukunya segera terwujud... Sukses selalu Bu Dyah
Aamiin, terimakasih supportnya Buu. Ingin punya buku banyak, seperti bu Tari