Menunggu adalah sesuatu yang membosankan. Itu biasanya yang kita ucapkan saat kita kepentok mesti nunggu seseorang yang sudah janjian di suatu tempat dan lama tak datang datang. Janji jam tujuh datang jam delapan, atau bahkan malah batal tak jadi datang tanpa pemberitahuan. Begitulah, menunggu bagi banyak orang.

Tapi menunggu yang ini agak berbeda. Tidak membosankan, tapi mendebarkan. Detik detik menunggu pengumuman seleksi yang tak kunjung datang. Bolak balik lihat email, tapi masih saja belum ada pemberitahuan. Rasanya 'nano nano'. Antara cemas, khawatir, pasrah dan ragu ragu dan penasaran. Tidak bosan. Malah cenderung berharap bahwa hasil itu tak jadi diumumkan sekarang.

Sesuai jadwal memang harusnya hari ini diumumkan. Maka dugaan saya ada dua. Pertama, pengumuman itu memang hanya untuk yang diterima, sehingga yang lolos seleksi tidak dikirim berita ke emailnya. Atau yang ke dua, memang pengumuman diundur dari waktu yang seharusnya. Karena biasanya surat keputusan hasil seleksi itu akan dikirim ke Kantor Wilayah dan diteruskan ke Kota atau Kabupaten masing masing. Sampai saat ini belum ada berita baik dari Kanwil maupun Kemenag kota.

Baiklah, saya bersabar saja, menunggu berita. Eh, pembaca, sambil menunggu, dari pada cemas saya sia sia, lebih baik saya tulis saja. Lumayan ... menambah poin di Gurusiana. Hari ini saya sudah menulis tiga. Jadi sedikit banyak resah saya tetap ada manfaatnya. Tetap semangat, apapun masalahnya. Salam sehat dan bahagia.