Pada Rembulan (9)
Termangu aku dalam pekatnya malam tak berbintang
Saat kau tiada pula, mata ini tak mampu menemukan cahaya
Bulan
Dia sungguh berkuasa atas dirimu diriku dan mereka
Bahkan bumi api air dan udarapun dalam genggamanNya
Tak perlu yang besar untuk menghancurkan semua yang ada
Cukup makhlukNya yang kecil tak terlihat mata
Memporak porandakan segala tata yang manusia rangkai bermasa masa
Dalam sekejab lenyap semua canda dan tawa
Nada dan irama tak lagi setara
Tiada lagi kerumunan massa
Semua berserak kerana corona
Bulan
Engkau mengerti?
Betapa dunia ini tak berarti
Terbalik balik dan semua jadi sepi
Yang dulu baik sekarang menjadi tak dilakukan lagi
Karena takut dengan yang namanya mati
Bulan...
Dunia sekarang tahu
Sungguh bila Dia mau
hancur semua dalam sekejap karena makhluk itu
Semoga masih diberi tangguh
Untuk kembali sujud dengan sungguh
Meminta ampun dan perlindungan akan jiwa yang rapuh
Bulan
Hanya dalam rengkuhNya ku temui teduh
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar