Pipi Pak Jokowi (Tagur hari ke 17)
Tadi malam dapat kiriman dari teman di sebuah group WA. Sebuah video. Pak Jokowi sedang berpidato. Setiap pidato Kepala Negara pasti berisi tentang hal penting. Begitu juga dengan pidato Pak Jokowi, presiden kita, di video itu. Tentang varian virus COVID19 yang bernama omnicron. Masyarakat tidak perlu khawatir karena virus ini relatif lebih mudah penanganannya dan tidak 'rewel'. Saran beliau, apabila kita terkena virus tersebut, dan mengalami gejala gejala sakit, cukup kita isolasi mandiri di rumah, makan dan istirahat yang cukup. Insya Allah, bisa segera sembuh. Beliau sangat menenangkan, tidak membuat panik dan kami yang mendengarnya menjadi tenang dan senang. Terimakasih Pak Jokowi.
Namun, selain dari isi pidato beliau, ada satu hal yang menarik perhatian saya. Membuat saya sempat ke'distract' dan gagal fokus dengan apa yang beliau sampaikan. Saya lebih memperhatikan pipi beliau. Apa entah mata saya yang kurang jelas, kameranya atau efek pencahayaannya. Saya melihat di pipi beliau ada *trembelong* agak coklat. Saya usap usap mata saya. Saya coba lebih memperhatikan dengan seksama. Iya. Lantas saya teringat dengan pipi saya sendiri. Sammaa. Di pipi saya memang ada noda kecoklatan seperti terbakar matahari. Saya tidak tahu apakah karena salah kosmetik, terlalu sering terpapar matahari atau karena, maaf, sudah berumur. Yang jelas, saya tidak sempat merawat muka saya karena, jangankan ngopeni muka, makan saja suka terlambat. Suka lupa makan, karena kesibukan. Apalagi untuk perawatan ke salon kecantikan. Benar benar tak ada waktu. Dulu, sering saat saya memandang ke kaca, saya suka kecewa, kenapa ya dengan muka saya, kenapa ada coklat coklatnya. Lantas saya jadi 'kepikiran', resah, susah dan gelisah dan rendah diri.
Tapii, sejak melihat video Pak Jokowi tadi, saya jadi mengerti. Tidak ada hubungannya etos kerja dan pipi. Kerja kerja kerjaa. Sekarang saya tidak minder lagi. Penampilan boleh biasa tapii pekerjaan dan pelayanan ke masyarakat harus selalu prima dan ready. Pipi pak Jokowi menginspirasi. Semangat Pagiii. Eh, maaf nggih Pak Jokowi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar