Dyah Argarini

Guru Bahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kota Surabaya. Suka menulis dan membaca apa saja. Mendukung literasi dengan daya dan upaya untuk kemajuan an...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ribet (Tagur-28)

Ribet (Tagur-28)

Pagi itu saya tidak seperti pagi pagi sebelumnya. Pagi yang membuat saya harus merencanakan dengan cermat, mengatur waktu dengan seksama sehingga tidak ada hal hal yang terlewatkan. Dimulai dengan menyetel alarm di malam sebelumnya agar saya bisa bangun pukul 03.30 pagi seperti yang saya inginkan agar saya memulai aktivitas rutin pagi saya lebih awal. Saya tidak akan bercerita tentang aktivitas rutin pagi saya karena saya tahu pembaca semuanya terutama yang emak emak pasti memiliki aktivitas pagi yang kurang lebih sama seperti saya. Seru seru sedhap begitulah kiranya.

"Yah, jangan lupa, panasi mobilnya." Kata saya pada suami sambil wira wiri ke dapur, ke kamar, ke dapur, ke kamar lagi. Baju batik yang mana yang sebaiknya saya pakai. Yang ini? Tidak, ini terlalu formal. Yang itu? Ah kemarin saya baru saja pakai, masak mau dipakai lagi? Yang mana yaa? Yang ini? Jangan ah. Ini kan masih baru. Besok saja memakainya, saat ada pelatihan. Ahaa, yang itu. Yang ungu. Sepertinya cocok untuk dipakai di hari minggu. Kerudungnya tentu saja harus yang senada dan seirama dengan bajunya. Saya pilih ungu juga. Okay, baju siap.

Lantas, Mata mulai melirik ke tas. Tidak enak pakai tas besar. Ini saja, yang kecil saja. Saya mulai memindahkan dompet, hape, charger dan alat tulis ke tas kecil. Mmm apa lagi ya? Kacamata..mana kacamata. Sudahlah, tidak usah pakai kacamata. Masker? Aduh masker kesehatannya habis. Sudahlah, pakai masker yang kain saja. Iya masker tidak boleh lupa. Pada masa sekarang ini masker tidak boleh ketinggalan. Jadi kemana mana harus dibawa. Kalau anda tidak mau kena denda. Dan tentu saja itu bukan alasan utama. Yang sesungguhnya adalah itu untuk melindungi kesehatan kita.

Oh iya, satu lagi, pembaca. Hands sanitizer. Kalau pergi kemana mana harus selalu ada. Mau buka pintu, semprot dulu. Mau duduk? Semprot dulu. Mau turn on komputer, semprot dulu. Mau pegang mouse, semprot duluu. Mau ambil buku, semprot dulu. Habis baca buku, semprot dulu. Biar tidak ada virus yang menempel di badan kita. Jadi seperti pathethic ya?

Saya lihat lagi isi tas saya. Cukup. Itu saja. "Yaah, ayo berangkat." Maaf yaa, saya mengantar anak anak KSM dulu, pembaca. Daaa. Sampai ketemu di tulisan berikutnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen pentigrafnya, Bunda. Salam literasi

22 Aug
Balas

Mantap sekali pentigrafnya

22 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas

Mantab

23 Aug
Balas



search

New Post