Dyah Eko

Saya DYAH mengajar di SD Negeri Dabasah 1 Menulis oleh sebagian orang sangat membosankan Tapi ketika kamu sudah terjun dalam dunia ini, kamu akan merasak...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cara Menghilangkan Stres dan Depresi Pikiran menurut Islam

Cara Menghilangkan Stres dan Depresi Pikiran menurut Islam

Stres, depresi, dan emosi, kerap dialami seseorang. Mereka berharap. Bahwa hidup penuh dengan keindahan. Hidup selalu bisa menyuguhkan berbagai kenikmatan. Misal, harapan memiliki harta berlimpah. Namun kenyataannya, harapan tersebut tidak tercapai. Hanya segelintir harta didapat, sekadar untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Kekecewaan datang. Muncullah stres. Bahkan sampai depresi. Emosi kerap tidak terkontrol. Ketiga hal itu membuat kehidupan semakin suram

Bagaimana menghadapi stres menurut Rasulullah? Rasulullah banyak mengajarkan kita cara menghadapi stres. Namun sebelum sampai ke sana, kita harus terlebih dahulu memahami apa itu stres. Ada yang mengatakan stres adalah ketidakmampuan meraih sesuatu. Bisa juga berawal dari kekecewaan karena seseorang sudah melakukan sesuatu namun harapannya tidak juga tercapai. Seorang kehilangan pekerjaannya bisa saja menjadi stress. Bisa juga terkena depresi. Kalau sudah mengkhawatirkan, bisa jadi akhirnya mengalami gangguan jiwa. Kalau sudah sampai kesana ya habislah sudah. Seseorang hilang kesadarannya. Kenapa bisa begitu? Jelas. Pertama dia akan menjadi asosial. Orang tidak mau mendekati atau bergaul dengannya. Kedua, rasa ketakutan dalam dirinya terlalu tinggi. Dia takut orang lain mengetahui kebobrokannya. Ketakutan seperti itu membuat apa yang ditakutkan justru semakin terlihat. Maksudnya? Misalkan kamu minum kopi. Kemudian kopi tumpah di kemeja yang dipakai. Muncullah rasa takut. Orang-orang akan menghina penampilan, karena kemeja kamu terkena tumpahan kopi. Akhirnya kamu berjalan tidak seperti biasanya. Hal itu justru semakin membuat orang-orang bertanya-tanya kamu kenapa. Sikap seperti itu justru memancing orang untuk menghina kamu. Seharusnya bagaimana? Biasa saja. Tidak perlu disembunyikan. Kamu bisa jalan dengan biasa saja tanpa ada rasa malu. Kalau orang menegur, tinggal kamu sampaikan tadi dirimu terkena tumpahan kopi. Orang lain akan mengatakan bahwa itu hal biasa. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kegagalan adalah hal biasa. Selalu saja terjadi. Yang sepantasnya adalah, kegagalan adalah dianggap sebagai pelajaran. Kegagalan adalah evaluasi diri agar tidak lagi mengalami hal yang sama. Cara yang paling mudah menghilangkan stres? Pertama adalah kemampuan mengontrol diri. Kita harus mampu mengendalikan keinginan-keinginan yang ada di dalam diri. Kita harus menyesuaikan keinginan dan kemampuan. Ingatlah kisah Umar bin Khatab. Dia berjalan bersama rombongannya. Tiba-tiba dia langsung duduk. Rombongan bertanya-tanya ada apa dengan khalifah. Seorang muslim bertanya, 'ya khalifah, kenapa tiba-tiba engkau duduk?' Kemudian khalifah menjawab dirinya takut diselimuti kesombongan. Dirinya merasa kesombongan akan datang di saat dia berjalan dengan rombongannya kemudian disapa, dipuji, dan diagung-agungkan oleh siapapun yang melihatnya. Nah apa yang dilakukan Umar adalah mengetahui adanya sifat buruk dalam dirinya, sekaligus dia mampu untuk menyembuhkannya sendiri. Kemampuan seperti inilah yang mampu membuat orang tidak gila. Kalau seperti itu maka stres tidak ada. Tidak adalagi emosi yang tidak jelas. Depresipun tidak. Seperti apa mengendalikan diri itu? Ini harus dicermati. Mengendalikan diri bukan berarti menghapus keinginan - keinginan yang ada didalam diri. Boleh saja seseorang memiliki keinginan, karena itu hal alami. Manusia pasti punya keinginan. Silahkan keinginan itu dikelola dengan baik. Kalau manusia tidak punya keinginan maka dia tidak akan berjuang untuk bertahan hidup. Sementara Rasulullah mengajarkan kita untuk berbuat untuk keduniaan. Dan keakhiratan. Manusia, kerap tidak mampu mengelola keinginan. Nafsu yang kemudian muncul, yaitu ingin menguasai apapun, termasuk semesta. Ingatlah Firaun di zaman Nabi Musa dulu, ditenggelamkan Allah, mati ditelan lautan, karena terlalu bernafsu menjadi penguasa. Firaun berkata semua bisa diaturnya, bahkan manusia harus beribadah seperti apapun dia atur. Wahai Musa, aku akan bangun menara yang tinggi untuk melihat Tuhanmu. Begitu kata Firaun itu. Kita tidak bisa seperti itu. Ada ketergantungan dalam diri kita untuk menggapai sesuatu. Misal, kita harus berdoa kepada Allah agar apa yang kita inginkan tercapai. Allah sendiri menjanjikan berdoalah maka pasti dikabulkan. Berdoa ini nantinya akan memunculkan keyakinan dan kemantapan diri untuk melakukan sesuatu. Kalau sudah yakin maka pasti akan mudah melakukan sesuatu. Target yang kita inginkan akan tercapai. Jadi berdoa kemudian berusaha. Ini cara Islam? Tentu saja. Islam adalah agama yang menghadirkan tantangan bagi kita untuk menghadapi sesuatu. Islam menghadirkan kekuatan mental sehingga umat Islam semakin kuat dan tidak mudah mundur menghadapi sesuatu. Ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya adalah pengalaman yang kalau dipelajari akan menjadikan kita kuat, bahkan lebih kuat dari Sparta. Coba perhatikan kisah-kisah yang terkandung di dalam Alquran. Misal, bagaimana nabi Musa menghadapi Firaun. Itu jelas sangat berat. Namun Allah menunjukkan segala hal mungkin terjadi. Kalau memang Allah sudah sayang dengan hamba maka pasti akan ada pertolongan. Musa sudah berjuang maksimal, namun kalau dia berjuang sendirian melawan firaun pasti kalah. Maka Allah membantunya dengan mu'jizat. Kita harus berjuang maksimal. Jangan mudah menyerah. Kalau nantinya kita memang sudah tidak mampu maka yakinlah, Allah pasti akan turun tangan, seperti ketika Allah membantu Musa menghadapi Firaun.

Maka Islam punya pandangan tersendiri mengenai depresi dan cara menghilangkan stres. Sudah pasti manajemen stres versi Islam pun berbeda pula.

Ada beberapa cara menghilangkan stres secara Islami yang bisa Anda coba setiap kali emosi menguasai. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Wudhu. Nabi Muhammad SAW menyarankan untuk berwudhu ketika amarah menguasai. Pasalnya siraman air dingin memang dapat membantu menenangkan saraf yang tegang.

2. Salat sunnah. Gerakan salat adalah satu bentuk peregangan yang baik untuk melancarkan peredaran darah dan produksi hormon. Selain itu, berdoa juga bisa menjadi terapi konsultasi dan bentuk komunikasi dengan Sang Pencipta.

3. Sedekah. Penelitian di University of Columbia menunjukkan bahwa mendonasikan atau menyumbangkan uang membuat seseorang merasa lebih senang dibanding dengan menggunakan uang tersebut untuk membeli barang. Memberi sesuatu pada orang lain juga bisa membuat pikiran Anda lebih tenang.

4. Istighfar. Mengucapkan kalimat istighfar sama dengan sugesti diri agar otak terangsang untuk melepaskan hormon anti-stres.

5. Mendengarkan lantunan ayat suci. Mendengarkan lantunan merdu ayat-alat Alquran saja bisa membantu menenangkan pikiran yang gelisah, penuh amarah, dan cenderung negatif.

Demikian cara-cara menghilangkan stres yang bisa Anda terapkan sendiri di rumah. Harap diingat bahwa manajemen stres memerlukan komitmen jangka panjang. Ini adalah upaya yang sifatnya terus-menerus.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Super. Smoga Allah swt melindungi kt dari DERITA BATIN DAN DUKA CITA.

12 Jun
Balas



search

New Post