Jika kau tanya masihkan ada desiran itu? Maka akan aku kujawab dengan mantap, masih. Desiran yang sama seperti dulu pertama kali kita bertemu. Keramahan dan senyum manismu berhasil meruntuhkan jiwaku yang angkuh. Mencoba mengetahui dirimu lebih dalam. Menyelami semua tentangmu. Memahamimu dengan kemampuan yang kupunya. Dan pada akhirnya aku kalah, tunduk dengan pesonamu.

Mengingatmu setiap saat, setiap waktu. Di setiap desahan napas ada dirimu. Parahnya ketika sedang mandi pun, aku selalu membayangkan perjumpaan denganmu. Lebih parah lagi ketika aku mengendarai motor matic biru kesayangan, tetap ada juga dirimu dalam benakku. Benar-benar dirimu candu bagiku. Aku mupeng karenamu.

Hubungan yang manis tetap berlanjut. Meski ada rasa cemburu menghinggapiku. Karena ternyata tidak hanya diriku yang terpesona akan sosokmu yang menawan. Banyak yang tergoda denganmu. Berharap menjadi yang teristimewa dihatimu. Rasa yang membuatku mundur pelan-pelan. Tahu diri bahwa diri ini tak ada lebihnya. Aku lelah, capai. Hubungan kita pun renggang. Sengaja menjauh darimu perlahan-lahan.

Meski perjumpaan kita semakin jarang. Tapi hati dan pikiran tetap ada namamu. Hingga akhirnya akupun jatuh cinta lagi padamu. Ingin menorehkan sesuatu di hatimu. Engkaulah GURUSIANA, blog milik guru seindonesia. Blog yang disukai semua angotanya. Terlebih sejak hari kemarin Bapak Mohammad Ihsan membuat sayembara menulis. Semua berlomba menorehkan sesuatu di Gurusiana. Tak ketinggalan aku pun tergoda untuk berpartisipasi di dalamnya. Semoga komitmen menulis selama 30 hari bisa terwujud. Ini adalah tulisan pertamaku untuk memenuhi tantangan sang pimpinan Media Guru.

# Tantangan hari pertama#