Salut dengan ibu-ibu operator madrasah yang bekerja tak mengenal waktu. Siang, malam di depan komputer, berharap pekerjaan segera tuntas mesti terkadang hanya tampak GATE AWAY 504 di layar monitor. Meski demikian semangat juang mereka memang harus diacungi jempol, tak menyerah dengan hanya sekedar kata 'gate away' dan jika kemudian harus lembur di sekolahan, mereka menikmatinya. Demi apa? demi tugas negara, demi kelancaran semua kegiatan dan administrasi sekolah.

Saya hanyalah bagian kecil dari mereka. Beban pekerjaan mereka lebih buanyak dibanding saya yang hanya operator SIMPATIKA dan menjadi operator pengganti sementara karena operator sekolah sedang sakit. Mengikuti aktivitas pekerjaan mereka di WAG sugguh luar biasa. Sabar dan telaten itu yang saya lihat ada pada diri mereka.

Satu lagi yang menambah kekaguman saya pada para ibu operator adalah kemampuan mereka membagi waktu antara pekerjaan di sekolah dan di rumah. Apalagi bagi mereka yang mempunyai anak balita. Wuih, pasti ekstra berbagi waktu untuk keduanya agar semua beres tak ada yang terbengkalai.

Jadi teringat kejadian beberapa hari yang lalu. Ketika di rumah saya masih 'uprek' dengan pekerjaan SIMPATIKA. Deadline pukul 23.59 membuat dada ini dag dig dug tak karuan. Terlebih ketika tiba-tiba putri kecil saya berujar, "Kalau Ibu masih lihat laptop, aku gak sayang lagi sama Ibu." Hasna memasang muka cemberut. Deg. Segera kutinggalkan laptop. Menggendong dan menuruti kemauannya membuat agar-agar jeli kesukaannya. Melihat kembali tawa dan senyum cerianya membuat hati ini lega. Hingga akhirnya dia terlelap tidur.

Setelah tanpa sengaja saya pun ikut memejamkan mata, terbangun dalam kondisi kaget dan segera membuka laptop menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda tadi. Alhamdulillah pada pukul 23.39 ajuan SKBK telah terkirim. Lega rasanya setelah tugas terselesaikan di tengah suara protes putri kecil saya.

Untuk ibu-ibu operator keep spirit and always be happy. Semoga lelahmu menjadi lillah. Amin

Ceritaku hari ini, 8 Maret 2020