Dyah Sinto Rini

Lahir di Kudus, sekarang mengajar matematika di SMPN 18 Tangerang. Sejak kecil menyukai film dan lagu berbahasa Inggris. Di sela-sela kesibukannya selalu menyem...

Selengkapnya
Navigasi Web
I'm a Happy Mom

I'm a Happy Mom

“Mama.., mana kaos kakiku?”

“Mama..., di mana buku IPS-ku?”

“Ma, kapan kita berenang lagi?”

“Ma, ayo donk ke toko buku, aku mau beli buku cerita lagi…”

“Kok sudah lama Mama gak buatin Kakak martabak manis lagi ya...”

“Ma, bikinin adik pesawat terbang dari kertas donk”

“Mama nanti jangan telat jemputnya ya…”

“Mama sini, temenin adik bikin PR donk Ma…”

Dan masih banyak lagi celoteh sehari-hari dua orang anakku, si gadis kecil dan seorang jagoanku. Di tengah-tengah mereka, aku harus pintar mencuri-curi waktu untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Mengerjakan tugas sehari-hariku di sekolah maupun tugas sebagai ibu rumah tangga di rumah, bahkan tugas dari kampus, sering kulakukan dalam waktu bersamaan. Menemani mereka setiap hari, memasak, beres-beres rumah, menyiapkan kebutuhan mereka, menyebabkan bagian waktu untukku sendiri pun nyaris tak ada. Yang terjadi, sedang di kamar mandi pun, aku masih sering mendapat panggilan sayang mereka berupa teriakan “Mamaaaa...., Mama ke mana sih...?” Sering aku berganti pakaian untuk bersiap kerja atau bedakan pun sambil membawa sarapan di depan kaca.

Eiiits, jangan salah, alih-alih aku sedih dan mengeluh dengan semua itu, of course not.... Aku bahagiaaa dengan semua itu, aku bangga atas semua kelelahanku melayani dan mengurus mereka berdua plus Papanya tentu, apalagi, kadang-kadang gadisku memijit kakiku dengan tangan mungilnya, atau si gantengku gantian memijit punggungku dengan kakinya (berdiri di atasku dan jalan-jalan menginjak punggungku). Sungguh, rasanya woooow… seketika hilanglah capekku hingga menumbuhkan semangat baru lagi untuk selalu menemani mereka dengan suka cita.

Saat itu, anak-anakku masih berusia empat, lima tahun, masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat di mana mereka pasti berebut ingin duluan memelukku, hingga aku hanya bisa tersenyum dan tertawa bersama mereka dan akhirnya harus berpura-pura merasa sesak karena pelukan mereka yang begitu kencang. Mereka terus bercerita padaku tentang hari-hari mereka di sekolah, tentang teman-teman di tempat mereka mengaji, tentang bekal makanan mereka yang belum habis. Oh indahnyaaa…

Sayangnya…, masa-masa itu sudah berlalu. Sedihkah aku? Sejujurnya ya... Di satu sisi aku merasa sedih, namun di sisi lain, tentu aku bahagia dan sangat menikmati momen tumbuh kembang mereka.

Kini mereka sudah beranjak remaja. Kalau untuk urusan belajar, merapikan kamar, menata baju di lemari dan pekerjaan sehari-hari di rumah, masih selalu kuingatkan. Mereka sudah lebih mandiri. Tidak sesering dulu lagi merecoki waktuku dengan berbagai macam pertanyaan. Justru aku yang harus sering bertanya tentang kegiatan dan urusan mereka, juga tentang teman-teman mereka. Aku merasa, kalau bukan aku yang bertanya, kadang mereka lupa atau tidak mau bercerita padaku tentang hal-hal yang mereka alami. Sekarang ini, kalau diajak pergi bersama, mereka sering memilih untuk di rumah saja atau jalan bareng dengan teman-teman mereka. Mereka bilang “Sudah sana, Mama pacaran lagi sama Papa, jadi perginya berdua saja”. Heemmmm…

Baiklah anak-anakku sayang, Mama dan Papa akan terus membersamai kalian dengan penuh syukur serta selalu berdoa untuk kebaikan dan kebahagiaan kalian.

Terima kasih ya Allah, Engkau telah memberiku kesempatan untuk menjadi seorang ibu lewat hadirnya anak-anakku. Thank you for everything, my children. I am a happy Mom, because of you both… Davina my little girl and Zaidan my cute boy, I love you…

Kota Tangerang, 5 Desember 2009 dan 22 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post