Dzulfi Idris

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru harus Taubat, ternyata selama ini...

Guru harus Taubat, ternyata selama ini...

Metode itu lebih penting daripada materi,

Guru itu lebih penting dari metode,

Jiwa seorang guru lebih penting dari guru itu sendiri

Berdasarkan pengalaman penulis, sebagai seorang guru, ternyata terlalu disibukan dengan administrasi, RPP, prota, promes, yang lebih banyak mengganti nama dan sekolah dari setiap judul RPP(pasti pernah merasakan yaaa), sedangkan pelaksanaan masih tetap menggunakan mantra pusaka, "sampai dimana kita kemarin?" , "kemarin halaman berapa ya?", "baca halaman sekian sampai sekian, kemudian kerjakan LKS halaman sekian sampai sekian", padahal guru punya tugas melebihi itu semua.

Kalau ada yang berpendapat bahwa tugas guru adalah mentransfer ilmu, saya pribadi mengatakan itu kurang tepat. Dijaman teknologi ini, informasi mengalir deras, hanya dengan bersuara 'OK google' semua informasi akan mudah didapat, jadi apa bedanya guru dengan google kalau hanya 'memberikan informasi'. Saya pribadi mengajar bahasa Inggris, pelajaran yang menurut saya pelajaran yang paaaaliiiing baaaanyaaaak contoh bahan ajar, bahkan ribuan kursus online tersedia dari dalam dan luar negeri. Maka dari itu,

Tugas guru atau jiwa seorang guru adalah membuat para siswanya nyaman dalam belajar, dan bagaimana mengolah informasi yang di dapat dari guru maupun sumber lain dipergunakan dengan baik dan benar, bagaimana siswa dapat mengambil hikmah dan sikap dari pelajaran yang diajarkan guru.

Kalau bahasa managemennya, dalam sebuah pekerjaan/ usaha ada namana CORE bisnis(utama/inti) ada SUB bisnis, maksudnya adalah kita harus tau mana CORE bisnis seorang guru, dan mana yang SUB bisnis

Penulis mengkategorikannya sebagai berikut:

CORE GURU:

Perencanaan ajar yang baik sehingga siswa nyaman belajar Ikatan dan Pemahaman baik dengan siswa Siswa dapat mengambil kebutusan dengan benar,baik dan bijak dalam menggunakan ilmu Guru yang dirindukan kehadirannya, bukan yang ditakuti. Evaluasi dan Treatmen yang tepat untuk setiap siswa.

SUB GURU:

Administrasi Pengajaran Proses Penilaian Ujian dan analisis Proses pelaporan kehadiran siswa Tugas-tugas jabatan lainnya.

Kalau dalam perusahaan, apa yang menjadi CORE bisnis, akan diinvestasikan dalam peningkatannya, sedangkan apa yang menjadi SUB, akan dilimpahkan pada yang lebih ahli, yaitu perusahaan outsourcing, contohnya dalam hal cleaning service, daripada membangun unit bisnis cleaning service, lebih baik bekerjasama dengan perusahaan cleaning service, lebih hemat waktu, lebih berkualitas, dan biayapun tidak terlalu besar.

Nah bagaimana pengaplikasiannya dalam pekerjaan guru:

CORE GURU:

1. Perencanaan ajar yang baik sehingga siswa nyaman belajar

Aturan dibuat agar menjadikan organisasi mencapai tujuannya, tetapi ketika aturan malah menjauhkan organisasi mencapai tujuan, RUBAHLAH aturannya, bukan rubah tujuannya.

RPP dibuat agar guru dapat mencapai tujuannya, yaitu mengajar dengan baik, tetapi ketika RPP malah menguras waktu sehingga mengajar kurang maksimal, Buatlah RPP se simple mungkin, 1 lembar kalau perlu, yang penting pengajaran bisa maksimal, walaupun kalau memang waktu memungkinkan, buatlah RPP yang lengkap dan digunakan dalam pengajaran, para perumus standar RPP sy yakin dari kalangan guru juga. trus gimana dengan tuntutan administrasi dari pemerintah kalau RPPnya tidak sesuai standar?, tenaang, nanti dibahas setelah ini.

Nyaman belajar bukan berarti bebas dari aturan, siswa seenaknya terlambat supaya nyaman, siswa seenaknya teriak-teriak ketika guru menjelaskan yang penting nyaman, tidak. Yang dimaksud nyaman disini adalah ketika siswa mengetahui aturan dan konsekuensi, dan dengan lapang dada menerima konsekuensi ketika memang melanggar aturan.

Contoh dalam keterlambatan:

Guru: anak-anak, kita buat kesepakatan, yang terlambat di pelajaran bapak lebih dari 5 menit silahkan berdiri didepan kelas sampai selesai, siap?

Siswa: Siap pak

Guru: Bapak anggap semua siswa dikelas ini menyetujui, silahkan beritahukan yang tidak hadir.

Guru: Adi kamu terlambat lebih dari 5 menit hari ini, sudah tau konsekuensinya?

Adi: iy pak maafkan saya, saya tau konsekuensinya, harus berdiri di depan kelas sampai pelajaran selesai.

Guru: terimakasih Adi atas tanggungjawab kamu menerima konsekuensi, bapak bangga atas keberanian kamu, besok mohon tidak terlambat lagi ya

Adi: iy pak terimakasih

Anda yang membacanya penulis yakin mempunyai kesimpulan yang sama, Adi akan merasa nyaman walaupun dia dalam posisi dihukum.

2. Ikatan dan Pemahaman baik dengan siswa

Fokuslah dalam mengenali setiap siswa didalam kelasnya, kesukaannya, keluarganya, minatnya, apa gaya belajarnya(bisa ngobrol secara langsung atau minta data dari sekolah, tapi lebih baik mengobrol langsung untuk membangun ikatan)

3. Siswa dapat mengambil kebutusan dengan benar,baik dan bijak dalam menggunakan ilmu

Selipkan materi 'Bagaimana cara menggunakan pengetahuan' disamping 'mentransfer pengetahuan', contoh pelajaran bahasa inggris, tentang materi giving thanks, alih-alih hanya memberikan daftar kalimat tentang giving thanks, kita bisa memberikan hikmah dari materi ini, seperti budaya barat yang murah mengatakan terimakasih, bagaimana bahagianya orang yang berterimakasih, maupun bertanya pada siswa bagaimana perasaanya ketika ada teman yang memberikan ucapan terimakasih

4. Guru yang dirindukan kehadirannya, bukan yang ditakuti.

Membuat bahan ajar berdasarkan 3 gaya belajar, membuat bahan ajar bukan hanya membuat tulisan di powerpoint, itu bukan peningkatan bahan ajar, tetapi 'pemindahan' bahan ajar, yang dulu ditulis di papan tulis, sekarang ditempel di powerpoint, buatlah bahan ajar semenarik mungkin dengan tips berikut:

· Jika menulis di powerpoint, tuliskan hanya intisarinya/keyword saja, sedangkan penjelasan nya silahkan improvisasi oleh guru.

· Ukuran powerpoint, jangan kurang dari 20, karena hanya akan membuat siswa malas membaca

· Tambahkan 1 gambar setiap 1 slide power point yang berhubungan dengan materi

· Boleh ditambahkan lagu-lagu instrument ketika pembukaan

· Tambahkan video atau lebih baik, praktekan langsung apa yang di ajarkan, daripada mengatakan "kita akan belajar apel yang warnanya merah" lebih baik 'membawa langsung apel merah yang akan dipelajari'

· Bahan ajar Visual: semua terlihat (tulisan, gambar, video)

· Bahan ajar Audio: semua terdengar (jelaskan materi dengan perlahan, dan pastikan artikulasi dengan jelas terdengar)

· Bahan ajar Kinestetik: semua dipraktekan (praktekan apa yang di ajarkan)

5. Evaluasi dan Treatmen yang tepat untuk setiap siswa.

Perbanyak bank soal berdasarkan Kompetensi Dasar, semakin banyak bank soal semakin bagus referensi remedial, saya lebih suka membuat folder kartu soal berdasarkan KD daripada berdasarkan Waktu ujiannya

Buatlah remedial bukan sekedar formalitas, tetapi pengulangan soal ulangan dan soal tambahan dimana KD nya yang kurang.

SUB GURU

1. Administrasi Pengajaran

Ini jawaban tentang tuntutan sekolah dan dinas ya, karena ini SUB, baiknya ini di outsourcingkan, bisa ke bagian TU atau penjaga rental komputer kalau hanya mengganti nama guru dan sekolah, jangan lupa beri uang lelah kalau anda ingin keluar dengan selamat, :D.

2. Proses Penilaian Ujian dan analisis

Maksudnya Proses disini yaitu dari pemeriksaan soal menjadi nilai, dan penghitungan analisis, yang sangat menghabiskan waktu, bahkan tak jarang sampai begadang. adapun laporannya, tetap guru harus tahu nilai masing-masing muridnya. kalau zaman dulu para guru sering meng'outsourcing'kan proses ini pada anak-anak mereka (pengalaman pribadi, hehe), nah di zaman teknologi ini, sekolah sudah bisa menginvestasikan pada pengembangan ujian berbasis komputer dalam ujiannya, tidak harus komputer, sekolah bisa membeli tablet yang harganya lebih murah dari komputer, ataupun memanfaatkan handphone para murid, langsung keluar nilai dan KD mana yang kurang, naah, guru bisa langsung fokus pada remedial KD yang kurang, waktu yang dulu biasa digunakan memeriksa, bisa digunakan untuk meningkatkan poin CORE nya.

3. Proses pelaporan kehadiran siswa

Yaitu penghitungan kehadiran siswa, guru sering habis waktunya untuk menghitung satu-persatu ceklisan yang ada di absen, menambah, mengali, dan membagi sehingga sampai pada sampai akhir, proses inilah yang harus dipangkas, kita bisa mengalihdayakan pada staff TU ataupun pada aplikasi kehadiran siswa

4. Tugas-tugas jabatan lainnya.

Selain tugas mengajar, beberapa orang guru juga di amanahi jabatan, mulai dari Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah, dan Kepala Staff lainnya, bagaimana meng'outsourcing'kannya? Dari waktu yang didiskon, berdasarkan aturan dinas, jabatan dihitung 12 jam pelajaran, yang artinya para 'pejabat' ini mengajar lebih sedikit waktu, kelas, dan memiliki tugas keguruan lebih sedikit dari guru lain. Walaupun pada kenyataanya, 12 jam pelajaran tidak imbang dengan tugas yang di emban, mulai dari pelaporan program, panitia kegiatan, dan lain sebagainya, terlebih lagi bagi sekolah yang menerapkan ISO 9001 yang harus membuat bukti fisik/dokumen mutu untuk bahan audit tahunan.

HARAPAN DAN TEORI TAK SEINDAH KENYATAAN DI LAPANGAN:

Mungkin sambil membaca tulisan diatas, sudah mulai terbersit dalam pikiran, "ah kalau nulis sih kelihatannya gampang tapi dilapangan kan tidak bisa begitu saja dipraktekan"? tolong jangan kaget, penulis bukan dukun yang bisa baca pikiran, penulis tau karena memang memikirkan hal yang sama, Kenapa ditulis judulnya Taubat, karena selama ini penulis masih fokus pada SUB, dan masih menomorduakan CORE, itulah alasannya menulis artikel ini dan kita harus bertaubat bersama-sama.

Beberapa kendala yang dirasakan dilapangan:

1. Saya masih fresh graduate, dan baru mengajar, melihat tulisan tadi, sepertinya butuh bertahun-tahun agar melengkapi pengetahuan, pemahaman, dan bahan ajar yang ideal?

2. Saya sudah puluhan tahun mengajar, tapi saya tidak pintar komputer dan teknologi?

3. Saya mengajar 12 kelas yang artinya 360 orang, bagaimana mengenali mereka semua?

4. Gaji saya kurang untuk ikut pelatihan, membeli buku, apalagi membayar orang untuk mengetikan administrasi?

5. Saya sudah puluhan tahun mengajar, saya rasa sudah melakukan semua yang tertulis, tetapi kenapa kata temen-teman guru, siswa masih mengeluhkan cara ajar saya?

6. Saya mempunyai jabatan disekolah, tetapi malah mengorbankan siswa yang saya ajar?

Jawaban dari pertanyaan diatas insya Allah akan dijawab pada artikel selanjutnya, artikel ini hanyalah pembuka, kalau masih diberikan waktu dan kesempatan, jawaban dari kendala-kenala di atas akan dijelaskan lebih detail di tulisan-tulisan berikutnya.

Bandung, 26 Maret 2017

Dzulfiidris

Bagi yang memiliki kendala lain yang belum tercantum di atas, silahkan tulis di komentar, mudah-mudahan penulis bisa menjawabnya di tulisan berikutnya, yang penting silahkan follow dulu akun penulis di dzulfiidris.gurusiana.id

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, Pak.

26 Mar
Balas



search

New Post