Eddy Salahuddin

Guru SMA Negeri 3 Pangkalpinang dan masih aktif mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Menjadi penulis beberapa artikel dan puisi, baik yang diterbitkan indi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bulan Bahasa 2022

Bulan Bahasa 2022

Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia merupakan salah satu isi Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928, 94 tahun yang lalu. Isi Sumpah Pemuda ini hingga kini tetap dikenang oleh bangsa Indonesia jika memperingati Bulan Bahasa dan Sastra setiap tahun. Pertanyaannya adalah apakah generasi milenial sekarang ini masih memahami dan menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dengan sikap positif menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia? Di tengah kemajuan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi, masihkah generasi muda menyadari betapa penting prinsip ke-Indonesiaan ini?

Keberadaan bahasa Indonesia di antara bahasa-bahasa di dunia ini harus senantiasa dijadikan bagian dari perjuangan menjaga Indonesia. Undang-undang Dasar 1945 juga sudah mengamanatkan bahwa pengaturan Bendera Negara, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan sebagai simbol identitas dan eksistensi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan berdasarkan asas persatuan, kedaulatan, kehormatan, kebangsaan, kenusantaraan, bineka tunggal ika, ketertiban dan kepastian hukum, dan keseimbangan, keserasian serta keselarasan.

Tema peringatan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2022 adalah “Bangkit Bersama”. Dengan tema ini, bangsa Indonesia harus bangkit sebagai negara yang kurang lebih selama dua tahun mengalami pandemi covid-19. Seluruh komponen bangsa ini harus menjadikan setiap momentum untuk memulihkan situasi dan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan lebih kuat. Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra 2022 dapat juga menjadi momentum untuk membangkitkan kembali semangat generasi dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Generasi milenial harus lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya sastra sehingga Indonesia pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.

Berbagai kegiatan kreatif dan inovatif yang dapat dilakukan untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini juga dapat dilaksanakan di sekolah-sekolah. Ada banyak kegiatan yang bertujuan memupuk sikap positif berbahasa dan mengembangkan minat bersastra para siswa. Misalnya, kegiatan perlombaan bahasa dan sastra, literasi membaca dan menulis, literasi digital, berdiskusi tentang bahasa dan sastra dengan narasumber, berdebat antarkelas dengan mosi-mosi yang popular. Melalui kegiatan yang dimaksud, sikap positif berbahasa dan kreativitas bersastra akan semakin berkembang dalam diri para siswa.

Baru-baru ini, di SMA Negeri 3 Pangkalpinang dilaksanakan kegiatan pendampingan siswa dengan menghadirkan narasumber. Kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian aktivitas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini menghadirkan narasumber dari media Bangka Pos, yaitu Teddy Malaka, wartawan dan sekaligus Sekretaris Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Pangkalpinang. Dalam pendampingan ini para siswa yang tergabung dalam kelompok-kelompok projek majalah dinding tiga dimensi (mading 3D) SMA Negeri 3 Pangkalpinang menerima penjelasan yang sangat bermanfaat bagi mereka. Para siswa yang berjumlah 60 orang ini sangat serius mendengarkan paparan materi selama tiga jam dari narasumber tersebut.

Disampaikan juga oleh narasumber pada pemaparan materinya bahwa ternyata pelajaran bahasa Indonesia yang dipelajarinya dulu tentang “subjek-predikat-objek-keterangan” disingkat S-P-O-K sangat penting meskipun terdengar mudah dan sederhana. Bukan tidak mungkin generasi muda, pelajar sekarang ini kurang memahami tentang S-P-O-K ini. Sering ditemui kasus ada kalimat yang ditulis siswa tanpa ada subjek kalimatnya. Pada sisi lain, ada kalimat yang fungsi subjek kalimatnya menjadi hilang karena strukturnya tidak jelas akibat penggunaan kata tertentu.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam menjaga keberadaan bahasa Indonesia baik oleh individu atau kelompok, lembaga dan komunitas adalah sebagai berikut.

1. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia sejak dini di lembaga formal, yaitu sekolah dari jenjang PAUD hingga SD kelas rendah (kelas 1-3). Pembiasaan dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kondisi anak-anak tersebut karena pengaruh bahasa ibu masih sangat kuat dalam diri mereka. Memulai dengan ucapan selamat pagi, silakan duduk, ayo bermain dan sebagainya dalam bahasa Indonesia akan berpengaruh kepada anak-anak tersebut.

2. Pembinaan dan pengembangan terhadap penutur bahasa Indonesia pada semua lapisan masyarakat yang dilakukan oleh Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Hal ini sangat penting diupayakan oleh otoritas kepada masyarakat secara terus-menerus agar berbagai kesalahan dan kekeliruan tidak terjadi. Penggunan bahasa Indonesia di ruang publik menjadi sangat jelas memperlihatkan bukti upaya Badan Bahasa dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia. Penertiban penggunaan bahasa asing di ruang publik merupakan bentuk upaya dimaksud.

3. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang disampaikan oleh guru harus berkualitas dan menarik sehingga siswa semakin menyenangi bahasa Indonesia, khususnya materi terkait sastra Indonesia. Misalnya, bagaimana menulis sebuah puisi, cerita pendek atau sebuah artikel. Dengan berbagai praktik berliterasi tersebut siswa dapat mengasah kemampuan berpikir dan bernalarnya serta kemampuan bersastra juga.

4. Mengadakan berbagai kegiatan bahasa dan sastra, seperti bengkel bahasa dan sastra yang barau-baru ini dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan yang berjudul “Kemah Literasi Jaga Bahasa” menghadirkan peserta para siswa. Bertempat di Pantai Temberan, Merawang, Kabupaten Bangka, Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengadakan Kemah Literasi Jaga Bahasa selama dua hari satu malam dengan diikuti 18 SMA/SMK/MA di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Bangka Tengah. Total peserta yang terlibat sebanyak 360 yang terdiri atas siswa dan guru pendamping.

Dukungan semua pihak sangat diharapkan dalam mendukung upaya menjaga bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia yang sekarang sudah dipelajari lebih dari 50 negara di dunia ini tetap tumbuh dan berkembang menjadi bahasa yag diperhitungkan oleh masyarakat dunia. Upaya ini juga merupakan bagian dari menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Demikianlah, siapa pun yang merasa dirinya sebagai warga negara Indonesia wajib selalu menjaga bahasa Indonesia, mengutamakan bahasa Indonesia sampai kapan pun. Selama negara Indonesia masih ada berarti bahasa Indonesia akan tetap ada di kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia ini.

Selamat memperingati Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2022, semoga kita semua bangkit dari keterpurukan menuju Indonesia yang lebih maju dan berkembang pada masa yang akan datang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

03 Dec
Balas



search

New Post