Kehadiran telepon selular (ponsel) pada era teknologi sekarang bukan suatu hal yang aneh lagi. Benda dengan kecanggihan dan kepintarannya yang luar biasa ini mampu memengaruhi seluruh lapisan masyarakat dari balita hingga orang tua. Ponsel menjadi benda yang mampu menyihir penggunanya sehingga daya tariknya sangat kuat. Demikian pula pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.

Pengaruh negatif maupun positif yang ditimbulkan ponsel bisa menyebabkan penggunanya terbawa kepada situasi dan kondisi yang merugikan atau justru sebaliknya. Jika penggunanya dapat memanfaatkannya dengan bijak dan memperoleh pengaruh positifnya, ponsel menjadi perangkat yang wajib diunggulkan. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dengan hadirnya benda ini adalah penggunaannya sebagai media digital untuk meningkatkan kegiatan literasi masyarakat Indonesia.

Dalam buku klasik Gilster (1997), literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam format pelbagai yang berasal dari berbagai sumber yang disajikan melalui komputer. Dalam hal ini, ponsel termasuk di dalam pengertian yang dimaksud tersebut.

Menurut UNESCO, konsep literasi digital itu sendiri sebagai upaya untuk memahami perangkat teknologi komunikasi dan informasi. Dalam hal ini berupa literasi TIK, yang mengarah fokus pada kamampuan teknis yang sifatnya untuk mengembangkan pelayanan publik berbasis digital. Pemahaman perangkat berarti bahwa perangkat yang dihadirkan ada perangkat lunak dan ada perangkat keras. Dokumen ketikan merupakan bentuk perangkat lunak yang terdapat dalam konsep ini.

Menurut Merriam Webster, pengertian literasi sebagai kemampuan melek aksara. Maksud dari melek aksara itu sendiri sebenarnya inti maknanya tidak jauh beda dengan yang diungkapkan oleh UNESCO, yaitu meliputi kemampuan menulis, membaca dan memahami ide. Pengertian ponsel dalam pengertian ahli ini dapat diartikan sebagai bagian dari upaya menjadikan ponsel sebagai media moderen yang memberi peluang menarik.

Berbagai menu yang terdapat pada layar ponsel sangat mudah dikenal dan dimanfaatkan penggunanya tidak hanya sebagai alat komunikasi dan informasi. Ponsel telah menghadirkan berbagai aplikasi yang harus diunduh terlebih dahulu oleh penggunanya. Aplikasi yang berkaitan dengan literasi juga tersedia, seperti buku elektronik, cerpen digital, novel digital, hingga berbagai laman yang berisi tautan yang bisa diakses untuk memperoleh bahan bacaan. Tidak hanya itu, ponsel juga menyediakan menu yang bisa diunduh untuk memudahkan penggunanya menulis berbagai hal, seperti menulis cerpen, menulis novel, dan sebagainya.

Kegiatan literasi baca-tulis telah begitu dimudahkan dengan hadirnya ponsel dengan segala kecanggihannya. Tidak hanya itu, ponsel dengan cepat dan mudah membantu penggunanya menemukan berbagai informasi yang dibutuhkan dengan bantuan mesin pencari yang ada pada ponsel dengan akses jaringan internet.

Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan oleh semua pengguna ponsel terkait kehadirannya dalam upaya mendukung literasi digital. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama, pastikan bahwa penggunaan ponsel didukung oleh sejumlah aplikasi yang dipercaya dan mempunyai informasi yang juga terpercaya. Aplikasi sifatnya hanya membantu pengguna ponsel dalam memperoleh sejumlah layanan digital untuk berbagai kepentingan termasuk literasi.

Kedua, penting diberikan pemahaman kepada pengguna ponsel bahwa sejumlah informasi yang diperoleh dari ponsel belum tentu semuanya bisa ditelan mentah-mentah. Informasi yang berisi kebohongan harus diklarifikasi dan dicek benar dan salahnya.

Ketiga, sikap bijaksana pengguna ponsel harus menjadi perhatian terutama terkait dengan begitu banyaknya kasus di media sosial yang menyebabkan penggunanya berurusan dengan hukum.

Kehadiran ponsel sedianya mendukung kegiatan literasi digital agar generasi muda Indonesia semakin tangguh dan memiliki karakter yang kuat menghadapi tantangan zaman. Semoga!