Debur ombak pantai Timur Pangandaran, seperti hari-hari lainnya pagi hari ini tak pernah bosan melakukan fitrahnya. Sapaan angin laut, masih terasa sisa-sisa malam tadi. Tampak ada segerombolan kelelawar baru datang menuju peraduannya. Rupanya dia telat pulang kandang, mungkin kena macet di jalan. Haaaaaa ...

Turis lokal tampak masih memenuhi bibir pantai, tampak lusuh mungkin blom pada madi dan gosok gigi. Kalau ditanya mungkin jawabnya begini, "Biarin ....yang penting heppy". Pasti meteka, semalam pada begadang, menikmati terpaan angin malam.

Ritual tahunan seolah menjadi tradisi. Tak pernah bosan, untuk datang lagi ke Pantai Pangandaran. Padahal mereka datang dengan susah payah, bisa berjam-jam di jalan.

Kini pantai lebih tertata rapih. Tidak terlihat lagi para pedagang. Benar-benar tertib. Setiap sudut telah tersedia tong sampah. Namun sayang, malah wisatawannya yang tidak peduli dengan keindahan dan keberesihan. Mereka membuang sampah sembarangan. Sangat disayangkan, pemerintah Kabupaten Pangandaran dan maksimal memberikan kenyamanan.

Pangandaran ke depan penuh harapan, jadi Balinya Jawa Barat. Satu hal yang harus diingat, bagaimana mengembangkan pariwisata melibatkan rakyat. Jangan sampai tersisih oleh pemodal dari kota. Porsi untuk pengusaha kecil bisa terlindungi dan terakomodasi. Semoga !

Pangandaran, 18 Juni 2018