Bahagia rasanya mendengar berita ini, berita yang menyejukkan hati teman-teman guru terutama guru non PNS. Kemudian muncul perasaan yang berbeda-beda, antara percaya dan tidak. Namun itulah berita yang dapat dibaca pada hari Jum’at 22 September 2017, di https://kemenag.go.id/berita/read/505703

Meskipun berita itu benar, namun rencana tersebut sedang dikaji. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah yang berada dalam naungan Kementerian Agama sedang menjajaki pengelolaan dana pensiun Syariah untuk guru madrasah non PNS. Namanya juga program pemerintah, kemungkinan juga akan merembet ke guru non PNS pada umumnya.

Rencana besar tersebut saat ini sedang dibahas dalam pertemuan antara tim Direktorat GTK Madrasah dan tim Industri Jasa Keuangan Non Bank (IKBN) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Program dana pensiun bagi guru non PNS merupakan barang baru, mengingat selama ini seorang guru swasta ketika memasuki masa pensiun hanya mendapat dana santunan atau kehormatan dari lembaga atau yayasan dengan jumlah yang sangat sedikit. Bahkan nyaris tidak ada. Sehingga seorang guru swasta yang telah selesai masa pengabdian di sekolahnya akan kembali mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan lain.

Menurut Direktur IKNB-OJK Mochamad Mukhlasin mengatakan bahwa tunjangan dana pensiun sangat penting, terlebih bagi guru swasta yang tidak memiliki penghasilan lain selain dari mengajar. Menurutnya diperlukan kerjasama menggandeng kepala sekolah dan guru untuk mulai aware terhadap persiapan menghadapi masa tua lewat dana pensiun.

Langkah yang akan dilakukan untuk pelaksanaan program ini adalah memulai sosialisasi ke sekolah swsta yang telah mapan. Karena umumnya, orang yang memikirkan dana pensiun adalah guru yang sudah memiliki income cukup.

Kita tunggu dan berdo’a, semoga rencana tersebut dapat terlaksana dan terwujud sehingga kesejahteraan guru non PNS bisa dinikmati. Kiranya program dana pensiun bagi guru swasta (non PNS) mendapat perhatian dari pemerintah, kedepan tidak terdengar lagi guru merana sehabis masa tugasnya karena tanpa pensiunan untuk hari tua.

Edi Martani

24092017