Cara Mudah Menaklukkan Wanita
Sebenarnya aku merasa, bahwa buku kiriman temanku kemarin siang itu tak perlu aku baca. Meski aku belum tahu isinya, namun dengan membaca judulnya, aku merasa sudah bukan lagi waktunya. Aku sudah tua. Selain sudah beristri, aku juga sudah beranak-cucu. Namun ternyata, rasa penasaranku muncul juga. Apa sih salahnya membaca buku? Bukankah buku itu sumber ilmu? Lagi pula, soal mencari ilmu tak ada batasan usia, bukan?
Karena itu, semalam setelah istriku tidur, aku segera membuka tas kerjaku. Kuambil buku kiriman temanku itu. Sekali lagi kubaca judulnya yang begitu menggoda pria: Cara Mudah Menaklukkan Wanita. Aku langsung duduk di meja kerja dan kemudian mulai membacanya.
Pada bagian sinopsis, aku temukan satu paragraf yang cukup menggelitik. Wanita cantik itu bagaikan kupu-kupu. Indah bentuk dan rupanya, sehingga menarik hati. Ia suka terbang kesana kemari dan hinggap di manapun sesuka hati. Namun ketika hendak ditangkap, ia akan cepat beranjak pergi. Karena itu, setiap pria perlu mengetahui cara yang tepat untuk menangkapnya. Buku ini berisi cara-cara mudah untuk menaklukkan wanita yang mungkin belum banyak pria yang mengetahuinya. Apa saja cara-caranya? Semuanya bisa Anda baca di buku ini.
Keinginanku untuk membaca buku itu semakin kuat. Bukan karena aku ingin kembali menaklukkan wanita. Tapi aku hanya ingin tahu mengapa dulu aku sering gagal mendapatkan wanita.
Kata demi kata aku baca. Kuakui buku itu luar biasa. Selain bahasanya ringan dan mudah dipahami, isinya memang benar-benar perlu diketahui setiap pria yang belum mendapatkan wanita. Buku itu benar-benar merupakan panduan praktis bagi pria, agar tidak salah langkah dalam usahanya menaklukkan wanita yang menjadi incarannya.
Pada halaman kelima, aku menemukan paragraf ini. Hati wanita itu sangat lembut. Karena kelembutannya itulah maka pria perlu hati-hati saat mendekati untuk mendapatkannya. Jangan tergesa-gesa dan jangan pula bersikap kasar. Pelan-pelan saja dan bersikap lembutlah kepadanya. Berikan perhatian penuh kepadanya. Bahkan untuk hal-hal kecil yang ada pada dirinya. Buatlah dia merasa bahwa kamu telah menjadikannya sebagai wanita nomor satu di dunia. Hatinya akan berbunga-bunga, sehingga secara bertahap dia akan membuka hatinya untuk Anda.
Aku baru saja akan melanjutkan membaca halaman berikutnya ketika tiba-tiba istriku yang sudah berada di belakangku bertanya kepadaku.
"Sedang apa, Mas?" Istriku bertanya dengan nada curiga.
"Sedang membaca buku, Bu." Aku kaget dan cepat-cepat menutup buku
"Buku apa?" Istriku langsung merebut buku yang masih di tanganku. Sesaat kemudian istriku membaca judulnya.
"O buku ini ternyata yang membuatmu lebih memilih meninggalkanku di tempat tidur sendirian? Memang kamu punya rencana untuk menaklukkan wanita lain, Mas? Siapa wanita itu? Siapa? Tunjukkan kepadaku! Biar aku gampar dia dengan sepatu hak tinggi milikku!" Istriku tampak berang kepadaku sambil menjewer telingaku.
"Kamu itu sudah tua, Mas! Sudah beranak-cucu. Mengapa masih juga memikirkan cara menaklukkan wanita?" Istriku masih terus saja menjewer telingaku.
"Bukan begitu, Bu. Aku hanya ingin tahu seperti apa sebenarnya isi buku ini." Aku mencoba membela diri sambil berusaha melepas jeweran tangan istriku yang ternyata justru semakin kencang itu.
"Kalau sudah tahu, terus kamu ingin mempraktikkannya. Begitu?" Nada bicara istriku menunjukkan bahwa dia semakin marah kepadaku.
Mau tidak mau aku harus menghentikan membaca buku itu. Istriku yang masih marah, kemudian menarikku menuju ke tempat tidur. Tentu saja bukan untuk mengajakku bercinta. Mana ada istri yang sedang marah seperti itu mengajak suaminya bercinta? Sambil terisak, ia mengungkapkan rasa kesalnya karena aku membaca buku seperti itu. Dia katakan, bahwa apa yang aku lakukan benar-benar telah menyakitkan hatinya. Dia merasa, bahwa kesetiaannya mendampingiku lebih dari tiga puluh tahun seolah sia-sia. Dengan bukti buku yang sedang aku baca, dia merasa ada upaya dariku untuk meninggalkannya.
Berulang-ulang aku mengakui salah dan meminta maaf kepada istriku. Namun rupanya istriku belum juga mau memaafkanku. Akupun kemudian teringat pada dua kalimat yang ada pada halaman kelima buku itu. Berikan perhatian penuh kepadanya. Bahkan untuk hal-hal kecil yang ada pada dirinya.
Aku segera duduk dan dengan lembut memijit-mijit punggung istriku. Berulang-ulang kudengar istriku bersendawa. Itu artinya ada angin yang keluar dari tubuhnya. Rupanya dia masuk angin. Akupun terus memijit-mijitnya. Bahkan istriku kemudian memintaku untuk memijit seluruh bagian punggungnya dengan menggunakan balsem. Dengan bersemangat aku menuruti permintaan istriku itu. Istriku terus saja bersendawa. Rupanya pijitanku telah membuatnya tak lagi marah kepadaku.
Dalam hati aku tersenyum. Benar juga apa yang ada dalam buku itu. Berikan perhatian penuh kepadanya. Bahkan untuk hal-hal kecil yang ada pada dirinya.*
Purbalingga, 18 April 2018.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bayangke, Pak Edi dijewer sang istri, hi hi hi
Hhhh...masih panas telinga ini, Bu.
Bayangke, Pak Edi dijewer sang istri, hi hi hi
H h h, untuk kesekian kalinya Pak Edi bikin aku terbahak dengan dongengnya. Thx Pak Edi.
Sy tukang ndongeng ya Bu. Untuk hiburan, Bu.
Top karya nya....sudah jadi buku ya pak
Cerpen ini sdh ikut dibukukan, Pak.
Kalau ini saya menyerah sama pak Edy, kalah pengalaman he he he
Kalah tua juga, ya Pak?
Membaca sambil senyum-senyum sendiri
Murid gak ada yg tahu sih?
Murid libur pak...hari ini koreksi bersama
Oya. Berarti nanti tema tulisan Ibu : mengoreksi USBN. Semoga nilai siswa baik2.
hehehe ..... sarapan pagi dengan jeweran istri.
Ya, Pak. Jangan coba2 berpaling dari istri. Bisa dijewer nanti.
Senyum mbacanya...Pak . Baarakallah...Pak Kepala Sekolah.
Iya, Bu. Jangan hanya cerita yg menegangkan.