Siapa pun Boleh Menulis Puisi
Puisi memang termasuk karya sastra, namun tak ada pembatasan siapa yang boleh menulisnya. Tak hanya sastrawan yang boleh menulis tentunya. Siapa pun, termasuk guru, bahkan siswa, boleh saja menulisnya.
Selama ini, banyak kalangan menilai bahwa menulis puisi itu tidak mudah. Puisi bukan sekadar rangkaian kata yang penulisannya diatur menjadi beberapa bait. Kata-kata dalam puisi, merupakan kata-kata pilihan yang memiliki kedalaman makna dan kaya estetika. Untuk menulisnya, butuh perenungan mendalam yang melibatkan logika, perasaan, dan kemampuan tingkat tinggi dalam memilih kata. Karenanya, tak sembarang orang bisa membuatnya.
Atas dasar penilaian seperti itu, kadang ada sebagian orang yang secara apriori menganggap bahwa tidak setiap tulisan yang meski oleh penulisnya disebut puisi, akan layak untuk disebut puisi. Dengan alasan tulisan tersebut lemah diksinya, dangkal maknanya, dan miskin estetika, maka mereka kemudian mengatakan kalau tulisan tersebut bukanlah puisi. Paling banter, tulisan semacam itu akan mereka katakan sebagai tulisan yang “menyerupai puisi”.
Bagi sebagian orang, lebih-lebih yang baru pada taraf belajar menulis puisi, penilaian seperti itu memang terasa sangat menyakitkan. Upaya dirinya untuk bisa menulis puisi, langsung dilindas dengan komentar pedas yang sama sekali tidak konstruktif. Mereka bukannya tidak menyadari kalau puisi yang telah mereka tulis masih memiliki banyak kelemahan. Namun yang mereka butuhkan bukan komentar pedas semacam itu. Dengan kerendahan hati, mereka justru membutuhkan bimbingan dari siapa pun yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam menulis puisi. Mereka pun menginginkan agar suatu saat nanti juga bisa menulis puisi yang baik seperti para penulis puisi lainnya.
Bagi Anda yang tengah menekuni penulisan puisi, teruslah menulis puisi dengan tidak lupa senantiasa belajar dengan berbagai cara agar memiliki kemampuan menulis puisi yang baik. Siapa pun mempunyai hak untuk menulis puisi kok. Jika mendapatkan kritikan pedas atas puisi karya Anda, tidak usah terlalu Anda pikirkan. Anggap saja itu cambuk yang akan membuat Anda semakin bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menciptakan puisi yang baik.
Kemudian bagi Anda yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam menulis puisi, lebih bijaklah dalam mengkritisi puisi-puisi karya para penulis pemula. Bimbinglah dan ajarilah mereka tentang menulis puisi yang baik. Jangan malah sebaliknya Anda mencela atau memberikan kritik pedas yang justru berpotensi mematikan kreativitas mereka. Hendaknya Anda menyadari, sebelum menjadi penulis puisi hebat seperti saat ini, bisa jadi dulunya kemampuan Anda pun tidak berbeda dengan mereka. [*]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah.. Tulisan pak Edi selalu bernutrisi dan memotivasi. Terima kasih pak.
Alhamdulillah... Terima kasih sekali atas apresiasinya, Bu Masrifa. Teruslah berkarya, semoga sukses.
Masyaallah, semoga tulisan ini dibaca banyak penulis, terutama yang suka menulis puisi. Tulisan Pak Edi sungguh memotivasi. Barakallah ilmunya, Pak Edi.
Alhamdulillah... Terima kasih kembali, Bu Dian. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Jadi ingin nulis puisi
Imun hangat sore ini. Betul bapak... Bagi yang baru menulis puisi, tentu modal keberanian dulu.
Benar Pak Edi. Saya sudah mencoba dan memang tidak mudah. Terima kasih atas segala ilmunya, Pak Edi
Meski tidak mudah, teruslah berusaha, Bu. Sesuatu yg diperoleh dengan kesulitan, biasanya terasa sangat nikmat.
Terima kasih pak, jadi semangat lagi menulis puisi
Terima kasih kembali, Bu Rina. Teruslah bersemangat utk menulis puisi maupun yg lainnya. Semoga sukses.
Mantap bener, Pak. Barokallah.
Terima kasih sekali, Bu Munsuro. Amin. Teruslah bersemangat utk menulis, semoga sukses.
Terimakasih pencerahannya pak Edi, saya termasuk salah seorang yang sedang belajar menulis puisi....
Terima kasih kembali, Bu Yuria. Semoga upaya Bu Yuria akan membuahkan hasil yg menggembirakan.
Kalau puusi saya gimana ya? Jadi pingin dibkritisi pak edy nih...
Hehehe... Kalau puisi Bu Faiq kelihatannya sudah bagus lho.
Betul sekali pak edi, butuh perenungan yang luar biasa untuk bisa membuat puisi.
Iya, Bu. Betul. Itulah sebabnya maka banyak yg mengatakan kalau menulis puisi itu tidak mudah.
entah kenapa... buat saya menulis puisi itu sulit, sangat sulit... apa ada hubungannya dgn jiwa sy yang kurang imajinatif ya Pak?
Btul pak ...nulis puisi penuh perasaan..Saya tak tau gimana tulisan puisiku selama ini..entah memenuhi kriteria Pak...tolong saran Pak Edi Prasetyo....
Coba kapan2 saya baca puisi tulisan Bu Asma. Sepertinya sudah bagus kok.
Terima kasih Pak pencerahannya....
Terima kasih kembali, Bu Ratna. Teruslah bersemangat utk menulis, semoga sukses.
Terimakasih pak. Saya merasa tercerahkan.
Alhamdulillah... Terima kasih kembali, Bu Mursyidah. Teruslah berkarya, semoga sukses.
Goresan pak Edi jadi inspiratif bagi kami penulis pemula, semoga dengan berjalannya waktu akan melejit juga bisa menulis seperti orang yang puitis aslinya, do'a kita semua sama.
Alhamdulillah... Syukur jika tulisan sederhana ini bisa menginspirasi Bu Witma. Saya doakan Bu Witma akan mampu menulis puisi dg baik.
Terimakasih pak ilmunya.Barakallah
Terima kasih kembali, Bu Riani. Amin.
Saya suka puisi, tapi untuk menulisnya sungguh harus mengerahkan fikiran. Terima kasih penguatan dan motivasi nya pak edi. Salam kenal dari belitong. Salam literasi. Barokallah..
Terima kasih kembali, Bu Deysi. Teruslah berusaha utk menulis puisi. Optimis saja, Bu Deysi tentu bisa. Salam kenal kembali, Bu. Amin.
saya suka bacanya Pak. Tapi belum bisa buat. Tapi mau belajar
Belajar menulis puisi memang bikin galau juga dalam hal diksinya pak