Narasi Pohon Tomat
meski perdebatan tentang dirinya masih ada, meneruskan silsilah tak pernah punah. dalam rumah sederhana, ditemani ragam cuaca, kebahagiaan ia tunjukkan lewat helai-helai daun yang bertambah. bunga yang kemudian datang, lalu menjelma buah adalah puncak kehidupan yang akan diberikan kepada tangan-tangan yang telah memberinya kasih sayang tanpa perhitungan. ketika catatan kehidupan memasuki masa penghabisan, air mata tak akan diturunkan. sebab ia yakin, silsilah baru akan dilahirkan.
Bandarlampung, 13 Februari 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus pak deskripsinya....keren
Saya suka puisinya, Bapak. Salam sukses.
Selalu apik diksinya. Siip, Bapak. Salam sukses.
Pembelajran yang mendalam
Pembelajran yang mendalam
Pembelajran yang mendalam
Pembelajran yang mendalam
Keren puisinya. Semoga sukses selalu.