Pohon Kunyit di Dalam Pot
Di rumah yang kecil,
pohon kunyit tumbuh.
Di dalam tanah, kau besarkan
penerus silsilah.
Sebuah perjalanan kau
tempuh
menuju titik warna
paling sempurna.
Pagi masih sangat muda,
sepasang tangan perempuan
menggalimu dengan debar menjalar
ke seluruh raga, sebab cinta
telah tumbuh di hatinya.
Sebuah hidangan akan ia cipta.
Bandarlampung, 18012021
#TantanganGurusiana
#Tantangan Menulis Hari ke-256
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantull pak edi puisinya... Salam sukses...
Terima kasih apresiasinya, Bu Elyta. Sukses selalu, Bu.
Keren Pak Edi menanam kunyit menjadi sebuah puisi indah yang sarat makna.
Terima kasih apresiasinya, Bu Irma. Tanaman menjadi salah satu hiburan buat saya. Sehat dan sukses selalu, Bu.
Puisi nan menawan Pak Edi. Sehat dan sukses selalu. Senang bertanam nih Pak
Terima kasih apresiasinya, Bu Elvina. Benat, Bu, saya suka bertanam, meski halaman rumah tak luas. Menanam dan melihat mereka tumbuh membuat saya bahagia. Sehat dan sukses selalu, Bu Elvina.
Puisi pak Edi selalu keren dengan pesona yang menawan. Salam sukses Pak.
Bu Yessy, terima kasih apresiasinya. Sehat dan sukses juga buat Ibu.
Selalu ok puisinya, Pak. Salam sukses
Terima kasih apresiasinya, Bu Cicik. Sehat dan sukses juga buat Ibu.
Cakep puisinya Bunda, puisi yang indah bermakna,. Salam sukses
Terima kasih apresiasinya, Pak Purcahyono. Salam sukses kembali.
Selalu muda sesuai dengan warna nya ..keren puisinya
Terima kasih, Umi Lia. Semangat!