Ruang
Di dalam ruang, papan tulis
menatap tajam
wajah-wajah meja dan kursi
yang muram.
Sebab terlalu lama kesepian
bersemayam.
Mereka tak lagi dapat membaca
kapan kecemasan akan berguguran.
Bandarlampung, 24 Juli 2021
#TantanganGurusiana
#Tantangan Menulis Hari ke-443
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya, Pak Edi. Salam sukses selalu.
Puisi keren pak
Keren penyairku... Benar-benar suara hati insan pendidikan yang tergugu pilu... Sukses dan bahagia selalu buat penyair hebat dengan diksi penuh pesona... Salam santun