Semangat untuk aku belajar menulis membuatku tak menghiraukan kondisi fisikku yang dalam keadaan sakit, aku hadir juga dalam kegiatan sagusabu yang dilaksanakan digedung PKK Stabat tanggal 15 Februari 2020, kulewati materi demi materi yang disampaikan oleh orang-orang yang menginspirasi, tapi akhirnya aku tak tahan dan harus kembali kerumah,ku telpon mantri yang biasa mengobati ku, aku lemah,badanku panas ,pusing semua bercampur jadi satu , akhirnya orang yang kutunggu pun tiba,dia periksa diriku, alangkah terkejutnya ketika tekanan darahku 200, ku tanya padanya ,apakah disuntik atau diberi obat saja ,dia dgn santai menjawab obat saja,di samping anak pertama ku juga dalam keadaan tidak sehat sekaligus kumintakan obat untuk nya. Aku harus sehat ucapku dalam hati karena keesokan harinya diriku harus mempersiapkan diri mengikuti kegiatan Diklat penguatan kepala madrasah sesumut yang diikuti 40 kepala madrasah sesumut diberastagi cottage selama 7 hari.

Minggu pagi aku bersiap untuk berangkat ,kucium anakku Difa namanya, ku katakan ayah pergi dulu untuk menjalankan tugas, anakku menjawab hati-hati ya yah, Weh jangan lupa belikan mbak (panggilan anakku ) baju Berastagi ya yah, ku jawab insyaallah, satu lagi katanya ,uang jajan mbak, ku keluar sejumlah uang ku beri kan kepadanya dan diberitahu pembagiannys , sebahagian ditabung lebihnya untuk jajan sebulan,setelah itu aku pamit kemamakku, kebiasaan jika aku akan berangkat kemana pun kucium tangan pipi kiri dan kanan, aku pun berangkat, dalam perjalanan tak lupa aku video call istri dan anak keduaku yang tinggal diasahan karena istriku tugas disana.

Dalam perjalanan tubuh mulai kelelahan karena memang tidak dalam kondisi sehat, sesampainya ditempat kegiatan aku registrasi , menyerahkan semua persyaratan lalu aku istirahat di kamar, jam 16.00 wib acara pembukaan dilaksanakan dilanjutkan dengan materi sampai pukul 18.40, kami pun kembali kekamar , mandi , sholat setelah itu makan malam.setelah itu aku dan rekan sekamarku ke kota Berastagi karena ada keperluan yang harus kami cari, disaat itu hp ku berdering lalu ku angkat, ternyata anakku yang terbaring dengan dahi terkompres,rupanya panasnya naik lagi, kulihat air mata anakku meleleh, membuat hatiku tak kuat melihatnya, ku katakan kepadanya jangan menangis sayang, ayah lagi tugas nih, dia hanya menangis , ingin rasanya kutinggal kan kegiatan ini tapi ini tanggung jawab ku, yang membuat ku bersedih anak ku sakit tidak didampingi ayah bundanya ini yang terkadang membuat perasaanku hancur, tapi aku yakin ini semua akan berakhir dengan keindahan,aku yakin dengan janji Allah.