Edi Siswanto

Seorang bapak dengan 1 òrang istri dan 3 orang anak...

Selengkapnya
Navigasi Web
Koneksi Antar Materi

Koneksi Antar Materi

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

(Pengambilan Keputusan dengan Nilai Kepemimpinan )

Oleh

EDI SISWANTO, M.Pd

CGP Angkatan 8

Kabupaten Barito Kuala

                   

Assalamualaikum

Salam Bahagia dan Sehat Selalu

Bapak dan Ibu Guru Hebat, semoga selalu semangat bergerak, tergerak dan menggerakan untuk melakukan pratik baik dan berbagi kepada rekan guru sejawat atau seluruh guru di Indonesia, dan menciptakan pembelajaran yang merdeka bagi murid - muridnya

Salah satu nilai dari seorang guru terlebih Calon Guru Penggerak adalah usahanya merealisasikan mimpi besar merdeka belajar dalam pembelajaran. Guru penggerak dalam merdeka belajar merupakan seorang guru yang mampu mengarahkan siswa dalam mengembangkan dirinya secara menyeluruh (utuh), yang mana seorang siswa harus memiliki kemampuan berpikir kritis dan daya cipta yang kreatif. alam implementasi kurikulum merdeka, seorang guru penggerak harus mampu melaksanakan proses pembelajaran yang berpihak pada siswa untuk mewujudkan profil pelajar pancasila sesuai dengan harapan Mas Menteri Nadiem Makariem.

Sebelumnya perkenalkan nama saya Edi Siswanto, M.Pd, salah satu calon guru penggerak angkatan 8 dari Kabupaten Barito Kuala, dengan Fasilitator saya yaitu Ibu Lilik Rahmawati, S.Pd, M.Pd dan Pengajar Praktik saya yaitu Bapak Khairil Mutakhim S.Pd, M.A, dalam beberapa bulan mengikuti Program Calon Guru Penggerak telah banyak mendapat ilmu dan wawasan baru yang sangat membentuk pribadi saya sebagai pendidik untuk menjadi lebih baik lagi dan mengembangkan kreativitas sebagai seorang pendidik. Sayang sekali bila ilmu yang saya peroleh dari Program Guru Penggerak tidak saya bagikan kepada rekan-rekan guru di seluruh Indonesia.

Saat ini saya dan teman - teman rekan lainnya pada Angkatan 8 sedang berada di tugas modul 3.1 yaitu mempelajari materi Pengambilan Keputusan Berbasis Pada Nilai-nilai Kebajikan Universal. Dari pengalaman kita bekerja pada institusi pendidikan, kita sering dihadapkan pada bujukan moral dan dilema etika. Pada kondisi bujukan moral, kita pasti dapat berpegang pada aturan dan norma yang berlaku, karena dalam bujukan moral pilihan yang ada adalah salah dan benar. Akan tetapi, berbeda halnya jika kita dihadapkan pada situasi dilema etika. Kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, yaitu situasi yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.

Berikut rangkuman koneksi antar materi pada modul 3.1 yang telah saya rangkum yang kiranya dapat menginspirasi bapak/guru atau pembaca untuk dapat diimplementasikan di sekolah/ tempat bertugas dengan memuat panduan pertanyaan dari LMS Guru Penggerak.

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Dalam Filosofi KHD ada Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Di dalam mengambil suatu keputusan:

a. Ing Ngarso sung tulodho, pemimpin dapat memberikan contoh yang baik kepada murid.

b. Ing Madyo Mangun Karso, pemimpin harus bisa bekerja sama dengan murid. Membantu murid untuk menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya sendiri.

c. Tut Wuri Handayani, pemimpin memberi kesempatan kepada murid untuk maju dan berkembang.

Jadi guru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Pengaruh pandangan KHD terhadap pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran adalah ketika guru menyadari bahwa dalam lingkungan sekolah kita dihadapkan

pada kasus dilema etika dan bujukan moral. Untuk itu kita perlu memiliki Pratap Triloka dengan cara menjadi sosok yang dapat dijadikan teladan bagi murid yaitu fasilitator, motivator, dan mampu membentuk karakter positif pada murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

.Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Menurut saya Nilai-nilai guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, berpihak pada murid yang telah tertanam sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seorang pendidik. Nilai-nilai ini membimbing kita dalam mengambil keputusan. Nilai- nilai tersebut menjadi prinsip yang kita pegang teguh dalam setiap pengambilan keputusan untuk meminimalisir risiko yang sekecil-kecilnya

Materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif?

Materi coaching sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan. Keterampilan coaching yang baik dengan alur TIRTA dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan dapat memecahkannyasecaracermat dansistematis. dan dengan berpegang pada konsep TIRTA, dan dikombinasikan dengan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan, maka proses coaching dalam menyelesaikan masalah akan mendapatkan keputusan yang maksimal.Materi pengambilan keputusan dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. 4 paradigma, yaitu:

a. Individu lawan masyarakat (individual vs community)

b. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

c. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

d. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Terdapat 3 prinsip yaitu ;

a. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),

b. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking),

c. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

9 langkah untuk menguji keputusan dalam situasi dilema etika tersebut adalah:

a. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.

b. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

c. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

d. Pengujian benar atau salah. Ada uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola.

e. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.

f. Melakukan Prinsip Resolusi.

g. Investigasi Opsi Trilema.

h. Buat Keputusan.

i. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan , khususnya masalah dilema etika?

Sebagai seorang pendidik harus mampu memenuhi kebutuhan murid yang beragam, sehingga di dalam pembelajaran semua

kebutuhan belajar murid terpenuhi dan pembelajaran akan menyenangkan. Di sinilah diperlukan pengambilan keputusan yang tepat untuk mengakomodasi kepentingan murid. Kompetensi sosial dan emosional dengan berpikir mindfulnes/kesadaran penuh akan dapat memberikan pembelajaran dalam mengambil keputusan dengan tepat dan bijaksana.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik akan mempengaruhi pola pikirnya dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah. Oleh karena itu, dalam mengambil suatu keputusan harus mengaju pada nilai-nilai kebajikan dan mengutamakan rasa tanggung jawab, karena hal tersebut akan berpengaruh kepada karakter murid.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif,aman dan nyaman?

Menurut saya , Pengambilan keputusan yang tepat dengan kasus yang melibatkan dilema etika, hanya dapat dilakukan dengan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dengan berpegang pada tiga hal tersebut dan melakukannya secara cermat dan penuh tanggung jawab maka keputusan yang diambil dapat menciptakan lingkungan yang positif, kondusif,aman dan nyaman.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Andauntuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan-tantangan yang masih saya rasakan di lingkungan saya adalah saat saya dihadapkan pada permasalahan dilema etika atau dua kepentingan yang menurut saya benar. Di sini saya menjadi bingung dalam memutuskannya. terkadang saya berpikir nanti keputusan saya tidak bisa memuaskan semua pihak dan bahkan mendapat kritik dari orang lain.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan yang kita ambil ini sangat berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita. Apabila pengambilan keputusan kita itu positif, maka akan berdampak baik dalam memerdekakan murid, akan tetapi apabila pengambilan keputusan kita itu salah maka akan berdampak negatif dalam memerdekakan murid. Yang kita lakukan dalam memutuskan memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda adalah dengan melihat karakteristik, potensi dan kebutuhan murid kita. setelah itu baru kita putuskan untuk merancang pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan murid kita yang berbeda-beda.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusanndapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Ketika seorang pemimpin pembelajaran mengambil suatu keputusan, maka akan sangat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Pengambilan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid akan menjadikan murid dapat belajar dengan nyaman, merdeka, kreatif, inovatif, mandiri dan akhirnya mempengaruhi kehidupan atau masa depannya.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Hal yang dapat simpulkan dari pembelajaran pada modul ini yaitu ;

a. Sebagai pemimpin pembelajaran, pendidik sangat memerlukan keterampilan dalam mengambil suatu keputusan sehingga mampu membuat keputusan yang berpihak pada murid.

b. Pengambilan keputusan yang dilakukan dengan budaya positif dalam melaksanakan prakarsa perubahan BAGJA untuk mencapai visi sekolah yaitu terwujudnya generasi yang unggul, berkarakter, cinta lingkungan dan berprofil pelajar Pancasila.

c. Kesadaran penuh /mindfulnes sangat diperlukan dalam setiap mengambil keputusan, sehingga keputusan yang diambil dapat maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan untuk menghantarkan murid yang berprofil pelajar Pancasila.

d. Untuk mewujudkan murid yang berprofil pelajar Pancasila ada bujukan moral dan dilema etika yang harus kita hadapi. Untuk itu diperlukan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Sejauh mana pembelajaran Andatentang konsep-konsep yangtelah Anda pelajari di modul ini, yaitu dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan,, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

a. Bujukan moral adalah situasi pengambilan keputusan saat seseorang dihadapkan pada kasus benar melawan salah.

b. Dilema etika adalah sebuah situasi saat seseorang dihadapkan pada keadaan yang keduanya benar namun bertentangan dalam pengambilan keputusan.

c. Prinsip pengambilan keputusan ada 3 (tiga) yaitu: 1)Berpikir Berbasis hasil akhir (Ends -Based Thinking), 2) berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking), 3) berpikir Berbasis Peraturan(Rule-based Thinking)

d. Paradigma pengambilan keputusan ada 4 (empat) yaitu: 1) Individu melawan kelompok (individual vs community), 2) Kebenaran melawan kesetiaan(truth vs loyality), 3) Rasa keadilan melawan rasa kasihan (justice vs mercy), 4) Jangka pendek melawanjangka panjang(short term vs longterm)

e. 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan : 1) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, 2) Menentukan siapa yang terlibat, 3) Mengumpulkan fakta yang relevan, 4) Melakukan pengujian benar atau salah dengan uji legal, uji regulasi, uji instuisi, uji publikasi dan uji panutan, 5) Pengujian paradigma benar melawan benar (rasa keadilan lawan rasa kasihan dan jangka panjang lawan jangka pendek), 6) Melakukan prinsip resolusi dengan berpikir berbasis rasa peduli, 7) Investigasi opsi trilema, 8) Membuat keputusan, 9) Melihat kembali keputusan dan melakukan refleksi

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusansebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah,apa bedanya dengan yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini sebenarnya saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

dalam situasi dilema etika. Tapi bedanya dengan setelah saya mempelajari modul ini adalah ada tahapan-tahapan di dalam pengambilan dan pengujian keputusan, menggunakan 4 paradigma pengambilan keputusan, serta 3 prinsip pengambilan keputusan. Jadi pengambilan keputusan lebih cermat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda. Perubahan apa yangterjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini, saya dalam mengambil keputusan berpedoman pada prinsip win-win solution atau tidak merugikan kedua belah pihak. Sesudah mempelajari modul ini saya harus mengambil keputusan dengan berpedoman kepada 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, menggunakan 4 paradigma pengambilan keputusan, serta 3 prinsip pengambilan keputusan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Andasebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting karena sebagai individu dan seorang pemimpin dalam keseharian kita pasti dihadapkan pada kasus/masalah baik itu dilema etika atau bujukan moral. Dengan mengetahui 4 paradigma pengambilan keputusan, serta 3 prinsip pengambilan keputusan maka pengambilan keputusan lebih cermat dan dapat dipertanggungjawabkan

Demikian Rangkuman Koneksi Antar Materi pada Modul 3.1 yang telah saya selesaikan,Kritik dan Saran yang membangun sangat diharapkan untuk membangun tulisan yang lebih baik lagi untuk kedepan di blog ini.

Semoga Bermanfaat....

Wassalamu'alaikum

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat belajar dan semoga sukses hingga akhir diklat CGP. Salam kenal dari Bumi Multatuli.

22 Sep
Balas

siap tksh pak salam kenal juga dari kalimantan selatan

22 Sep



search

New Post