Edi Siswanto

Seorang bapak dengan 1 òrang istri dan 3 orang anak...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menulis Perlu Spirit

Menulis Perlu Spirit

Menulis Perlu Spirit

Oleh

EDI SISWANTO, M.PD

Pegiat Literasi Batola

Menulis bagi sebagian orang adalah masalah besar sehingga mereka cenderung menghindar dan bahkan mengabaikan aktifitas ini. Alasan yang paling klasik diungkapkan orang yang memiliki masalah dalam menulis adalah sulitnya menarasikan sebuah pemikiran kedalam rangkaian bait tulisan.

Dalam dunia menulis sebenarnya kemampuan seseorang dalam membuat atau menyelesaikan tulisan adalah lebih banyak didasari adanya kemauan. Hal ini sebenarnya juga berlaku dalam aktifitas lainnya. Kemauan menjadi kata kunci dalam setiap aktifitas. Kemauan inilah yang akan memberikan energi bagi seseorang dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Kemauan yang kuat itulah yang dinamakan spirit.

Kadar spirit seseorang dalam melakukan sebuah aktifitas sangat tergantung cara dia memandang seberapa penting aktifitas itu dilakukan. Semakin seseorang merasa penting aktifitas itu dilakukan maka akan semakin kuat pula spirit yang dia butuhkan untuk menyelesaikan aktifitas itu.

Ketika seseorang merasa penting sementara dia merasa tidak memiliki kemampuan dalam menulis, maka dia akan banyak berlatih dan banyak belajar teori-teori maupun gaya kepenulisan hingga ia memiliki pengetahuan untuk bisa dipraktikan. Seseorang kalau sudah memiliki spirit yang kuat maka kegagalan itu akan menjadi pelajaran berharga untuk ditemukan titik kekurangan pada dirinya.

Mungkin pembaca tidak asing dengan tokoh film Harry Potter. Berbicara Harry Poter tentu tidak lepas dari penulis naskahnya yaitu J.K Rowling. Siapa sangka dibalik kesuksesanya dalam membuat naskah cerita Harry Potter juga tidak lepas dari penolakan penerbit atas manuskrip yang telah dia selesaikan. Hampir 14 penerbit menolak naskah cerita yang ia buat dengan beragam alasannya.

Hal yang sama juga dialami Kathryn Stockett, meskipun pernah bekerja di penerbitan majalah saat tinggal di New York, namun karya tulisnya tidak bisa serta merta langsung diterima. Buku pertamanya yang berjudul The Help diselesaikannya dalam waktu kurang lebih lima tahun tersebut harus ditolak sebanyak 60 kali oleh agen sastra. Atas kegigihanya dalam mengupayakan agar karya novelnya bisa lolos dipenerbit hingga akhirnya ada seseorang yang bernama Susan Ramer bisa membantunya menawarkan naskahnya ke penerbit Amy Einhorn Books, dan tiga tahun setelahnya, novel tersebut berhasil diterbitkan dan menjadi novel best seller di Amerika.

Dari kisah diatas maka kita dapat mengambil hikmah bahwa motivasi yang kuat akan memberikan spirit bagi kita untuk mampu mewujudkan karya tulis. Menulis itu memerlukan spirit agar tulisan kita bisa terselesaikan, spirit yang kuat juga akan memberikan rasa tersendiri sehingga sipembaca juga akan mampu merasakan energi positif tulisan kita.

Jadi mari kita bangun motivasi positif kita hingga memunculkan spirit diri untuk menulis. Jangan mudah putus asa. Kalau kita merasa tulisan kita kurang memiliki redaksi yang bagus, perbaiki dan sempurnakan terus tulisan kita dan jangan berhenti untuk terus berlatih, berlatih dan berlatih menulis. Tidak lupa sembari merangkai bait tulisan secangkir kopi bagi pecinta kopi akan menambah inspirasi aktifitas literasi kita. Selamat berjuang, dan salam literasi!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post