Edi Siswanto

Seorang bapak dengan 1 òrang istri dan 3 orang anak...

Selengkapnya
Navigasi Web
Secangki Kopi Literasi

Secangki Kopi Literasi

Menulis itu Bukan Bakat

Banyak yang beranggapan bahwa menulis itu sulit karenanya hanya orang yang berbakat menjadi penulislah yang bisa menulis. Dari persepsi inilah banyak yang kemudian memutuskan untuk meninggalkan aktifitas menulis hingga melabeli diri bahwa aku tidak bakat dan tidak layak menjadi penulis.

Menulis sebenarnya bukanlah perkara bakat atau tidak karena menulis tidak sepenuhnya berkaitan dengan bakat. Saya menyakini bahwa menulis itu adalah keterampilan yang bisa dimiliki oleh setiap orang hingga kemudian dia menjadi terampil dan piawai dalam menulis. Mungkin kita tidak asing dengan nama David Backam. Bintang sepak bola asal Inggris ini kalau kita mau membaca cerita perjalanan karier dia bagaimana dia disiapkan oleh orang-orang terdekatnya dengan latihan rutin bahkan diatas rata-rata latihan pada umumnya disertai usaha keras sebelum ia menjadi dikenal oleh publik. Sukses bermain bola di lapangan dengan disaksikan ribuan penonton di stadion adalah buah dari kerja kerasnya dalam mempersiapkan diri menjadi orang yang terampil dalam memainkan bola. Begitu pula dengan menulis, siapapun orangnya yang memiliki keinginan keras untuk bisa menulis dan dia berusaha dengan sungguh-sungguh dengan banyak membaca berbagai referensi hingga menuangkan ide dan gagasannya dalam sebuah narasi ataupun essay maka niscaya dia akan menjadi penulis hebat. Lalu bagaimana dengan bakat? Albert Enstin pernah mengatakan bahwa bakat itu hanya menyumbangkan 5 % dari kesuksesan seseorang, sedangkan selebihnya adalah kerja keras.

Maka kunci sukses menulis adalah berfikir keras untuk mewujutkan ide dan gagasan kita menjadi sebuah tulisan. Untuk mewujudkan tulisan yang baik dan menarik si pembaca, tentu perlu proses seiring dengan kosistensi dalam meningkatkan kualitas diri hingga mampu mewujudkan sebuah tulisan yang menarik dengan karakter tulisan yang khas.

Tentu kerja keras dalam mewujudkan sebuah karya tulis haruslah diiringi dengan kepercayaan diri. Salah satu problem disebagian besar penulis pemula adalah terkait kepercayaan diri. Perasaan was-was apakah tulisannya itu bagus atau tidak hingga layak dibaca oleh kalayak umum. Terkait dengan hal ini, maka haruslah dipahami bahwa yang namanya kesempurnaan itu selalu mengalami tahapan dari yang biasa menjadi luar biasa melalui sebuah proses. Konsistensi itulah yang akan menuntun seorang penulis menapaki kesuksesan dalam menulis. Tidak perlu kita risau akan kesempurnaan tulisan kita karena yang sempurna itu hanyalah Allah.

Terus menulis karena penullis itu ibarat kopi sekalipun pahit namun selalu memiliki penikmatnya sendiri. Penikmat kopi sejati akan selalu menemukan inspirasi dari hitamnya kopi hingga ia mampu melanjutkan bait esai yang terangkai dalam kata-kata indah dan memotifasi banyak orang untuk berkarya. Selamat menikmati secangkir Kopi literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post