Mengharap Viral dari senam Massal
Diklaim dulu baru sadar kalau itu punya kita. itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan dibalik perhelatan spektakuler senam poco-poco yang dihadiri Presiden Joko widodo dan istri, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Istri, Menpora, dan para pejabat tinggi lainnya agar tercatat dalam Guiness Record dunia, 5 Agustus 2018.
Setidaknya ada dua pesan terselubung digelarnya senam kolosal poco-poco. Pertama, Menangkal klaim dari Malaysia yang menganggap tari/senam poco-poco miliknya, karena Malaysia berencana mengadakan senam poco-poco pada bulan september diikuti 30.000 peserta, Indonesia sudah mendahului dengan jumlah 65.000 peserta, 1.500 Instruktur. Maklum tidak sekali ini saja Mengklaim budaya Indonesia, seperti; Reog Ponorogo, lagu rasa sayang, angklung, kuda lumping, batik, tari pendet, tari piring, dan rendang. Kedua, ingin menunjukkan pada dunia bangsa dan negara Indonesia telah siap menyambut pesta olah raga Bangsa Asia (Asian Games).
Tidak ada yang salah kita mengadakan senam massal, namun kegiatan tersebut tidak hanya seremonial belaka karena budaya benteng terakhir Bangsa Indonesia. Menurut data BPS tahun 2010, Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa, dan 41% berasal dari Suku Jawa., dengan suku yang demikian besar memiliki potensi budaya luar biasa besar, untuk jenis tari saja ada 50 tari daerah yang terdata.
Momentum Asian Games dapat dijadikan tonggak kebangkitan olah raga dan budaya Indonesia. Pembangunan manusia seutuhnya tidak sebatas kebijakan namun diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Generasi penerus tidak hanya menguasai tari Gangnam Style, Mihuya Dance, atau Keke Challenge tetapi menguasai tari-tari di Nusantara sehingga budaya bangsa tidak tercerabut dari akarnya dan Bangsa Indonesia tidak kehilangan jati dirinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah pak Ketua Fogipsi terus menulis dan berbagi
He..he..pak Syaihu sekedar curhat, gak rutin kayak bpk
Betul pak guru. Salam literasi dari Medan. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah....pak guru.
Aamiin terimakasih Bu Raihana, sukses juga buat ibu