EXTRA HALU ( part 2)

Coretan-coretan pensil di kertas Extra, banyak garis putus. Beberapa tanda panah dicobanya untuk menghubungkan rahasia Halu. Beberapa tanda tanya berakhir tanda silang. Belum terpecahkan pola garis dan lengkung di kertas Extra. Sesekali dia pandangi Halu. Jarak 2,5 meter dengannya , seakan 25 tahun bagi Extra.

“Kompetensi kamu memang minus Tra. Kembalilah saat sekolah dasar. Kau akan tahu apa yang diinginkan oleh Boss kamu”, kata Halu sembari minum kopi. Nyengir Dia, merasakan kopi pahit yang telah dingin meluncur di kerongkongannya.

Extra kembali terpalu pikirannya. Sekolah dasar. Mengapa Halu memintanya mengingat saat sekolah dasar. Saat sekolah dasar memang Dia sempat satu kelas dengan Halu. Saat kelas 4 sampai 6 mereka satu kelas. Ada apa dikelas 4 atau 5 atau 6. Kembali pertanyaan mencengkeram ingatannya. Dia di kata-katai dengan kompetensi minus saja sudah pusing. Sekarang harus mengingat saat sekolah dasar . Artinya, jika sekarang usianya 28 tahun maka dia harus kembali pada usia 10 sampai 12 tahun. Bagaimana aku di usia itu? Bagaimana cerita Halu saat itu? Sial. Kata Extra.

Saat dia kelas 4, maka itu adalah tahun kedua bagi Halu. Halu sempat setahun tidak naik kelas. Saat itulah Extra dan Halu menjadi teman satu kelas. Extra masih mencoba membongkar sisa-sisa kisah saat sekolah dasar.Dicobanya mengingat suasana kelas. Zonk. Tidak ada secuilpun ingatannya. Halaman sekolah. Pohon apa di halaman? Bunga apa di halaman? Ada apa tidak tiang bendera. Zonk.Zonk. Semua Zonk. Tak ada ingatan tentang sekolah pada otak Extra.Sedikitpun. Zero alias zoonnkk.

Halu terenyum kecut melirik Extra . Dia tahu, sosok di depannya sedang mengobrak-abrik ingatannya. Hatinya berbunga. Pancingannya berhasil. Sembari melihat Extra yang melayang ke masa lalunya, Halu menyiapkan strategi untuk menarik Extra dan mempengaruhinya. Hmmm…5 persen aku berhasil. Step kedua setelah kau sadar Tra, akan hipnotis kata-kataku tadi. Halu tersenyum. Kembali diseruput kopi dinginnya. Busyet..habis.