EDI SUTIONO,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KOMUNIKASI DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PROSES IPA  (EDI SUTIONO, S.Pd) ( Catatan dari Didamb
CATATAN DARI DIDAMBA ANGKATAN 9..

KOMUNIKASI DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PROSES IPA (EDI SUTIONO, S.Pd) ( Catatan dari Didamb

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lainnya melalui penggunaan simbol-simbol, seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain. Dalam kegiatan pembelajaran, hal-hal di atas selalu dilaksanakan oleh guru. Terjadi setiap saat bertemu dengan siswa. Selalu dilaksanakan di setiap saat, karena komunikasi adalah kegiatan yang melekat dalam kehidupan kita.

Salah satu dalam pembelajaran, prosesnya adalah “mengkomunikasikan”. Yaitu suatu kegiatan yang merupakan aktivitas siswa didepan siswa lain untuk memberikan suatu informasi terkait yang telah dilakukan. Ternyata ini telah membuat suatu “kotak kecil” yang mengarahkan bahwa komunikasi “hanya” terjadi pada saat itu.Pada pendekatan saintifik ada 5 kegiatan yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah data dan mengkomunikasikan. Biasanya fokus hanya pada tahap ke lima. Ketrampilan Komunikasi diantaranya terjadi komunikasi intrapersonal, komuniksi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi langsung.

Observasi atau kegiatan mengamati ada komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi antar pribadi siswa saat melakukan observasi secara berkelompok. Misalnya kelompok siswa diberikan tugas untuk mengamati dua macam bunga. Setiap siswa pasti memiliki pengalaman dan pengetahuan awal yang berbeda tentang bunga. Bisa terjadi diskusi antar mereka tentang warna mahkota, letak putik, keadaan kelopak. Juga ada komunikasi verbal, berupa kata-kata yang mereka lontarkan saaat sedang mengamati bunga. Seorang siswa bertanya pada siswa lain, “ Eh, ini mahkota apa bukan ya?. Siswa lain menjawab” iya, warnanya kan mencolok”. Ini sudah ketrampilan kominikasi verbal. Juga komunikasi langsung dan dua arah. Ekspresi mereka saat melihat bunga, saat bertanya, saat senang atau tidak senang mendengar jawaban siswa lain merupakan komunikasi secara non verbal. Mereka menghargai pendapat temannya dengan menggaerakkan kepala sebagai tanda setuju, merupakan suatu ketrampilan komunikasi. Mereka saling berdiskusi saat menyetujuia hasil pengamatan dalam kelompok, menunjukkan sutu komunikasi bersifat kelompok. Dan lainnya masih banyak lagi.

Kegiatan menanya atau bertanya atau answering, menampilkan berbagai ketrampilan komunikasi yang dibangun oleh siswa. Mereka mengangkat tangan saat akan bertanya dan guru melihatnya lalu memberikan jempol sebagai tanda boleh bertanya, merupakan komunikasi langsung, komunikasi dua arah dan komunikasi non verbal. Saat siswa menyebutkan pertanyaan telah menampilakn komunikasi verbal. Saat bertanya telah memberikan suatu kondisi percaya diri dan nyaman bagi siswa untuk memebrikan umpan balik dari materi yang dipelajari dan disampaikan guru. Guru mendengar, ini komunikasi verbal. Bisa ditandai dengan guru memandang siswa, meletakkan tangan dekat telinga sebagi suatu respond dan penghargaan bagi siwa. Pada kegiaatn yang lain juga akan terjadi seperti hal-hal tersebut.

Komunikasi efektif merupakan komunikasi yang diharapkan oleh guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Ada lima hal yang perlu diperhatikan guru untuk hal itu antara lain:

a) Respect, sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Dalam pembelajaran bias dilakukan guru dengan mendengarkan dan mengarahkan pandangan pada saat siswa bertanya atau memberikan senyum dengan siswa. Memberikan applaus saat siswa mampu presentasi dengan baik. Memberikan tulisan-tulisan motivasi pada lembar buku siswa setelah menilai tugas siswa. Segera menjawab jika siswa bertanya. Juga bertanya kepada siswa mengapa hari ini tidak semangat saat belajar. Ini penting karena akan menciptakan suasana nyaman dalam hati siswa, juga akan memberikan suatu keterikatan psikologis antara siswa dengan murid.

b) Emphaty, kemampuan menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Guru bisa merasakan suasana hati siswa, keadaan fisik dan psikologis siswa ketika guru mengajar pada saat jam-jam terakhir. Misal guru IPA sedang mengajar antara pukul 11.30 – 13.00. mengajar saat jam terakhir. Siswa meengantuk, lapar, lelah, capek.Maka guru harus bisa merasakan itu. Materi dibawakan dengan lebih santai, guru membuat suasana segar dengan joke atau humor. Memberikan mimik muka yang menyenangkan, menggunakan volume suara yang tidak terlalu lemah. Ini penting agar siswa tetap termotivasi dan konsentrasi.

c) Audible, dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik, berarti pesan yang kita sampaikan bisa diterima dengan baik oleh penerima pesan. Salah satunya adalah dengan komunikasi lisan yang bagus. Menggunakan bahasa dan kata yang dipahami siswa. Misalnya sekolah dipinggiran yang siswanya berlatar belakang petani biasa maka guru juga idealnya menggunakan bahsa yang mereka pahami. Menghindari kata-kata yang terlalu ilmiah. Karena komunikasi itu menyampaikan pesan ke orang lain dengan mudah. Bahasa sederhana dan mampu diterima dengan baik oleh siswa.

d) Clarity, kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Message atau pesan guru kepada siswa harus tunggal. Menghindari siswa bingung. Misalnya”, Anak-anak sekarang ulangan materinya yang kemari”. Kata materi yang kemarin itu membingungkan. Karena materi kemarin ada tiga bab yang dipelajari. Efeknya siswa pasti akan ramai. Gesture dan respon mereka akan negative. Beda dengan berikut ini,” anak-anak , kalian belajar 15 dulu. Kalian baca materi tentang Ciri-ciri mahkluk hidup.Setelah itu kita ulangan!”, Ini lebbih jelas terkait materinya. Maka siswa mudah menerima pesan dan respon mereka akan jelas.

e) Humble, dengan menghargai orang lain, mau mendengar, menerima kritik, tidak sombong, dan tidak memandang rendah orang lain. Applaus, memberikan hadiah makanan ringan atau alat tulis merupakan suatu proses menjaga komunikasi efektif. Siswa akan nyaman dan dihargai, maka mereka akan semakin meningkatkan feedback pada guru pada komunikasi-komuniksi yag lainnya. Mereka akan semakin percaya diri dan tentunya rasa senang akan muncul pada kepribadian guru tersebut. Guru mendekati siswa yang ebrdiskusi , mendengar perbincangan mereka, membimbing secara individu maka komunikasi terjalin aman dan nyaman. Saat siswa bertanya, guru menghentikan aktivitasnya lalu melihat siswa bertanya, mendengarnya dengan seksama, atau bergerak lebih dekat memberikan efek psikologis yang positif bagi siswa.Hal ini telah membangun chemistry untuk komunikasi langsung dua arah yang menyenangkan.

Komunikasi yang endingnya adalah mampu mengubah suatu tingkah laku komuikan atau penerima pesan. Tentu guru harus lebh memahami tentang ilmu komunikasi yang merupakan suatu bagian dari guru sebagai mahkluk sosial. Mahkluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Menerima dan memberikan message. Sebagai komunikatir/inspiratory dan komunikan. Harus mampu menggunakan media dan cara terbaik dalam berkomunikasi. Komunikasi sebagi suatu kebutuhan untuk menjadi sarana knowledge transferring.Masa Pandemi telah mengubah pola komunikasi langsung tatap muka menjadi komunikasi langsung bermedia. Tentu diharapkan tidak mengurangi hakikat komunikasi itu sendiri. Tetap menjaga essensi pesan. Memang ada perubaahn respon yang diberikan siswa terkait penggunaan media. Hal ini sebagi motivasi guru untuk lebih kreatif.

Simpulannya “Komunikasi Efektif harus terus di bangun, agar message dan Feedback semakin Efektif dan Real”

( Terima kasih untuk Bapak Irman Yusron, S.Sos, Widya Iswara Diklat PPPTK IPA, Kelas Diklat KETRAMPILAN KOMUNIKASI SISWA BERBASIS KETRAMPILAN PROSES IPA-UMUM )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post