EDI SUTIONO,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SESUATU ITU. DINAMAKAN PANCASILA
SESUATU ITU…. DINAMAKAN “PANCASILA....1 JUNI 2021

SESUATU ITU. DINAMAKAN PANCASILA

” Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh”. Tema Peringatan Hari Lahir Pancasila , 1 Juni 2021. Tema refleksi Hari lahir Pancasila memiliki beberapa visi. Yang pertama untuk kembali menguatkan nasionalisme generasi muda Indonesia. Rasa cinta tanah air yang tertanam dalam jiwa dan kehidupan generasi muda harus semakin diperkuat. Pemahaman yang benar tentang Pancasila oleh generasi muda, generasi millenial dan aktualisasi dalam kehidupan berbangsa harus semakin diperkuat . Generasi muda yang cakap dalam ilmu pengetahuan harus diimbangi rasa nasionalisme yang tangguh. Kecakapan yang terbalut rasa nasionalisme akan semakin mempercepat pertumbuhan setiap aspek kehidupan dalam negeri ini. Keanekaragaman dan kebhinnekaan Nusantara haruslah dipahami oleh setiap generasi muda. Sebagai elemen pembangun bangsa yang terbalut dan terikat dalam Pancasila. Terhindar dari friksi-friksi. Menguatkan langkah dan tujuan negara ini seperti amanat Proklamasi 1945 dan Preambule UUD 1945. Kebhinnekaan haruslah dipandang sebagai pelengkap. Kebhinnekaan sebagai modal pembangunan yang berwawasan Nusantara dalam bingkai NKRI. Memang, generasi muda sekarang ini semakin banyak yang “kurang memahami Pancasila”. Anggapan Pancasila sebagai fragmen sejarah negara ini. Sebagai pelengkap perjalanan negari ini, harus diluruskan. Faktanya, Pancasila yang istilah itu dari “Bapak Proklamator, Bapak Soekarno”, adalah intisari dari luhurnya budaya dan kehidupan rakyat Indonesia. Merupakan suatu hasil oleh pikir, hasil budi pikiran tokoh pembangun bangsa ini. Generasi muda harus kembali merengkuh Pancasila dalam jiwa raga dan lengkah kebangsaannya. Sabang sampai Merauke sejuk di bawah lindungan nilai-nilai luhur Pancasila.

Yang kedua, Pancasila yang diawali religius dan diakhiri suatu kesejahteraan yang berkeadilan, sebagai tembok penahan globalisasi . Gelombang globalisasi yang negative. Energi globalisasi yang menggerus rasa nasionalisme dan patriotisme, maka nilai –nilai luhur Pancasila sebagai penahan dan pelawannya . Globalisaasi dengan berbagai jenis dan model akan menggerus nilai –nilai Pancasila. The western culture yang dengan mudah dan cepat diterima di Indonesia, terutama generasi muda, merupakan hal yang perlu diwaspadai. Pancasila mengamanatkan hidup bergotong-royong dan bersosialisasi dalam bermasyarakat. Ini dibenturkan dengan budaya barat yang lebih individual, maka hal ini harus disikapi dengan bijaksana . Kemampuan rakyat Indonesia dalam memfilter arus globalisasi akan membentengi negara dan bangsa ini untuk tetap kuat. Mampu menahan bahkan menghancurkan segala hal yang akan menggerus nilai luhur Pancasila.

Yang ketiga, suatu pertanyaan, “siapa kita ini?”. Kita adalah rakyat Indonesia. Kita adalah warga negara Indonesia. Seyogyanya harus selalu dalam budaya nilai luhur bangsa, dalam setiap sendi kehidupan ini. Pancasila yang disepakato sejak tahun 1945, bukan hal yang dianggap using oleh sessuatu yang terkini, berupa budaya nmanca negara. Namun Pancasila akan semakin berkilau . Pancasila sebagai harta yang sangat mahal di negara ini. Bagaimana tokoh-tokoh nasionalisme yang pluralis, menyatukan pendapat untuk menghilangkan kalimat” dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, adalah suatu pertaruhan besar untuk membentuk rupa dan wajah negara ini. Ada Ir.Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, M.Yamin, Wahid Hasyim, A.K Moezakar, Abikusno Tjokrosoejoso, H.Agus Salim dan A.A. Maramis, mengawali menjawab “siapa kita ini?”.Kita adalah Indonesia. Kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Mereka menjadi tunggal dalam membuat pondasi kuat dengan bangunan di atasnya yaitu Republik Indonesia dengan segala keragamannya. Egosentris kedaerahan, Egoisme agama, kepentingan pribadi dan golongan dikesampingkan untuk Indonesia Tangguh.

Masa kini, Masa Pandemic, masa bencana , maka aktualisasi Pancasila harus nyata. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sedang diuji. Menguji kita semua untuk selalu slaing mengulurkan tangan membantu secara moral dan material, bagi saudara kita yang sedang mengalami musibah. Pancasila harus semakin nyata. Niali – nilai itu semakin nyata . Pemerintah dengan kebijakan merakyat, berusaha mewujudkan keadilan bagi rakyat yang sedang mengalami kesengsaraan. Kesejahteraan bagi mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja. Mereka yang tidak memiliki kerja. Mereka yang gulung tikar usahanya. Kehadiran pemerintah dan seluruh elemen warga negara diperlukan untuk saling meringankan.

Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini , ditandai dengan beberapa kegiatan. Mulaia upacara tingkat nasional yang disiarkan melaui berbagai media sosial sehingga selurh rakyat bisa berpartisipasi. Berbagai slogan, gambar, twibbone, ucapan, kata-kata mutiara bersliweran di media sosial. Hal ini sebagai usaha untuk mengingatkan kembali sejarah Pancasila dan upaya untuk kembali menghadirka nilai-nilai luhur Pancasila dalm kehidupan warga negara Indonesia.Share dan penyebarluasan hal positif terkait Hari Lahir Pancasila sebagai penggugah nasionalisme . Sebagai pendobrak tidurnya rasa pancasila bagi raktay Indonesia.

Refleksi itu sangat penting. Peringatan ini bukanlah suatu ‘kegiatn rutin atau ceremonial tahunan”. Refleksi, aktualisasi luhurnya Pancasila jauh lebih penting. Niat, motivasi untuk lebih membumikan Pancasila sangat diperlukan. Melalui berbagai media sebagi ujung tombak pembangkit kembali Pancasila yang sempat “tidur” dalam diri bangsa Indonesia. Bnagsa Indonesia harus segera bangun. Bangun bahwa Pancasila itu sangat diperlukan untuk bangsa ini. Setiap goresan dan symbol Pada Pancasila merupakan perasan dan inti sari nilai-nilai luhur budi dan daya masyarakat Indonesia.

Catatan kecilnya adalah, masih hapalkah urutanteks Pancasila dan bacaannya. Faktanya banyak yang mulai tidak hapal. Ini fakta dan nyata.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post