T

ransformasi yang bermakna ini kami kerjakan agar segala sesuatu yang selama ini membuat bangsa ini hanya berjalan di tempat, dapat berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan”. Kutipan pidato Mendikbudristek saat upacara Hari Pendidikan Nasional di Halaman Kantor Kemendikbudristek Senayan Jakarta (2/05/2021) syarat makna.

“Transformasi” merupakan sebuah proses perubahan secara berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap ultimate , perubahan yang dilakukan dengan cara memberi respon terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang dikenal sebelumnya melalui proses menggandakan secara berulang-ulang atau melipatgandakan. Tentunya proses ini prlu kerja keras dari banyak pihak. Sinergitas tinggi dan kontinuitas merupakan hal penting. Dengan harapan hambatan dapat teratasi.

Pemerintah melalui Kemendikbudristek, sebagai pembuat kebijakan, tentu berupaya sebaik mungkin memberikan kebijakan di saat dunia pendidikan terhimpit oleh pandemic Covid-19. Satu sampai tiga bulan pertama kegiatan pembelajaran stop. Semua ihak mencari formula terbaik.Pembelajaran jarak jauh, akhirnya dijadikan solusi. Ini memberikan ruang untuk tetap menjaga transformsi ilmu pengetahuan dari guru ke peserta didik. Sebagai solusi ketika pembelajaran tatap muka belum dapat diterapkan.Perubahan secara berangsur-angsur berproses. Indonesia menatap mode pendidikan baru. Home schooling. Peserta didik belajar di rumah. Kurikulum di sederhanakan. Materi pembelajaran essensial yang disampaikan oleh tenaga pendidik kepada peserta didik. Handphone, laptop, wifi, internet menjadi sarana utama untuk penunjang proses ini. Sementara kegiatan pendidikan di daerah yang tidak mendaat internet, maka inovasi guru dan lembaga pendidikan memunculkan istilah “guling” atau guru keliling dengan tetap mematuhi protocol kesehatan.

Respon orang tua peserta didik dan masyarakat sangat responsif terhadap dunia pendidikan Indonesia. Berbagai support diberikan . Provider kartu seluler dan perusahaan komunikasi mengambil peranan penting. Penyediaan internet gratis, subsidi pulsa dan pemberian kartu seluler gratis. Tentu respon ini sebagai pelecut untuk inovasi selanjutnya. Beberapa website menyediakan ruang-ruang belajar secara online dengan berbayar murah bahkan gratis. Untuk menyediakan materi penunjang pembelajaran siswa. Juga saluran televisi menyediakan waktu khusus untuk pembelajaran dengan berjenjang sesuai jenjang pendidikan.

Memang masih cukup panjang proses di dunia pendidikan Indonesia untuk kembali seperti semula. Tidak hanya kembali ke keadaan semula pada standar normalisasi prosesnya. Pun kualitasnya diharapkan jauh meningkat dari sebelumnya. Keadaan saat ini sebagai pembangkit dunia pendidikan Indonesia menjadi dunia pendidikan yang semakin stabil, kuat , dinamis dan inovatif terhadap setiap problem yang muncul. Proses panjang bukan suatu hal yang merugikan, namun kualitas dinamika setiap waktu menjadi nilai atau value pendidikan yang sangat berharga. Misalnya, tenaga pendidik, semula masih enggan menggunakan piranti teknologi untuk menunjang kegiatn pembelajaran. Sekarang “positive pressure”, menjadi treatment bagi mereka untuk lebih mengenal, akrab dan menggunakan piranti teknologi. Mulai mengenal whattapp, mengaktifkan email, membuat google form serta yang lainnya. Nilai atau value proses ini “sangat mahal” untuk meningkatkan kompetensi pribadi bagi tenaga pendidik. Value yang akan terus meningkat dengan perkembangan keadaan.

Assessmen, sebagai sarana untuk memeproleh informasi terhadap kebijakan “merdeka Belajar” yang dilaksanakan akan memberikan berbagai informasi penting bagi perkembangan pendidikan di masa pendemi. Dari assesmen , evaluasi dilaksanakan untuk observasi lalu dilakukan perbaikan program. Program dijalankan, assesmen dilaksanakan, program baru dilaksanakan dan seterusnya. Assesmen selalu berdampingan dengan suatu proses. Bagaikan dua sisi mata uang.Assesmen yang sesuai aan memberikan info akurat. Akurasi info sebagai dasar dan pondasi kelanjutan transformasi pendidikan.

Ultimate dapat diberikan arti akhir atau tujuan akhir. Apa tujuan akhirnya? Tentu proses pendidikan kembali tatap muka. Kehadiran guru di kelas merupakan hal pentimg bagi peserta didik. Sosok terpenting bagi peserta didik. Pertemuan secar fisik diperlukan untuk kembali membangkitkan motivasi dan menata mental belajar peserta didik. Itu ultimate pertama. Yang lain adalah out put dan out come pendidikan Indonesia yang dijuji oleh pandemic akan mengahsilkan generasi yang semakin kuat.Terjadi lompatan kualitas genrasi bangsa ini yang kauta dalam mengahdai badai dan ujian global . Lompatan-lompatan dan inovasi dalam dunia pensidikan juga semakin meningkat secara kuantitas dan kualitas. Menempuh pendidikan tanpa di lembaga pendidikan merupakan suatu lompatan mind set pendidikan, bahwa knowledge transformasi bisa dari berbagi temapt dengan waktu yang fleksibel. Penguasaan teknologi sebagi penunjang untuk melompat lebih tinggi. Wawasan baru terbuka. Perubahan mind set untuk menjadi semakin tangguh.

Transformasi perlu waktu.Tiap waktu sangat berarti. Value and time menjadi kunci setiap lompatan dunia pendidikan. Transformasi menju high ultimate .

‘SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

2 MEI 2021”

“ BERGERAK MAJU BERSAMA,

INDONESIA CERDAS DAN SEHAT”