Awan Hitam
sebuah sungai dan bendungan
gelagah serta sulur-sulur tanaman
bangau bergegas pulang ke sarang
dan perahu menepi di kaki jembatan
*
di depanku terhampar air tenang
warnanya antara biru kecokelatan
saat itu senyum kecilmu
menghangatkan pertemuan
**
kursi bambu dan pisang goreng
adalah perbincangan akrab
sajak kadang hadir dari percakapan
dan rindu yang ditahan-tahan
***
kata-kata mencair
ditimpa sinar bintang
senyummu mengembang
menuntun anganku kepadamu
****
senja mengajak mentari
turun di kaki langit
melintasi hamparan padi
melewati masa lalu yang letih
*****
di sebelah sana, barat agak ke selatan
sebarisan bukit kapur gundul
yang koyak punggungnya
tersungkur di kaki buldoser
******
di atas bukit, mendung menghitam
makin lama makin kelam
angin dingin bergulung-gulung
membawa pasir halus ke arah wajah kita
*******
orang-orang bergegas menjauhi bibir sungai
mencoba berlindung di balik apa saja
dinding-dinding warung jadi rebutan
saat hujan mulai membasahi jalanan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Diksinya sungguh indah, izin diberikan sama anak didik saya untuk dipelajari, ya, Pak. Terima kasih.
Terima kasih, dengan senang hati, Bu Erni.
Antara awan hitam, kursi bambu dan pisang goreng, terbayang senyum pada rindu yang ditahan, diksi yang keren perpaduan lengkap antara kegalauan alam dan kegalauan hati, salam sukses pak Edi, salam literasi
Terima kasih Bu Endang atas apresiasinya.
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Terima kasih Pak Dede.
Mantap surantap puisinya mas. Permainan kata yang indah memesona... Sukses selalu
Terima kasih kunjungan Pak Burhani.
"Menuntun anganku kepadamu." Sayangnya, "Di atas bukit, mendung menghitam." Akankah hujan turun menyiram rindu Mas Edi Sutopo? Ah, biarkan alam terbentang akan mencatatnya, kelak. Salam puisi, Mas Edi.
Terima kasih atas kunjungan Pak Rasyid. Salam literasi, sukses selalu.
Super keren, Pak Edi...
Makasih Bu
Keren puisinya Pak Edi Sutopo, terus berkarya dan berbagi Barokallah
Maturnuwun Pak Haji.
Indah banget puisinya. Keren yang kusuka. Salam sukses dan selamat berlibur buat Mas Edi.
Diksinya keren banget Pak.
Makasih Bu Yuyun
Keren, Pak. Sehat dan sukses selalu
Terima kasih Bu Desi
Keren puisi ya Pak Edi. Sukses selalu.
Keren menewen mas. Selamat siang selamat ishoma. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS dan berbagi kebaikan melalui puisi yang keren. Salam sehat dan selalu bahagia walaupun tanggal tua.
Nggih, nuwun Pakde.
Puisi yang keren banget
Terima kasih Bu Sutarti
senyummu mengembang, menuntun anganku kepadamu ... penggalan puisi yang luar biasa puitis. Bikin klepek-klepek Mas Edi
Makasih kunjungan pak Tri
Puisi dengan diksi alam
Nuwun Bu.
Wow keren banget puisinya, sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih kunjungan Pak Sunindio
Keren pilihan diksinya, Pak. Salam sukses selalu.
Terima kasih Bu Yuria
Puisi yang luar biasa Pak Edi
Masih belajar ini Bun
gelap dan sunyi, bagaikan hati yang meremang. he he. keren puisinya, Pak. salam
Makasih Pak Irwanto
Puisi nan indah. Sehat n sukses selalu Pak. Barokallah
Puisi dengan diksi yang menawan pak, salam sukses
Terima kasih Bu Amalia
Puisi yang indah pak. Keren.
Goresan penuh makna. Merekam kenangan dalam kata. Ia begitu berharga. Sosok zaman belia. Bersama. Menawan bapak.
Makasih Bun
Keren puisinya p gr
Nuwun Bu Siska
Puisi yang indah dengan diksi menawan dan luar biasa. Salam sehat dan sukses selalu. Pak Edi
Terima kasih kunjungan Bu Aisyah, salam literasi
Puisi indah dengan diksi yang apik, keren. Sukses selalu Pak Edi Sutopo
Terima kasih kunjungan Pak Arif.
Keren puisinya Pak. Sangat bermakna.
Makasih Bu Fita
Cakeeep puisinya, Bapak. Antara rindu, galau dan kecemasan berbaur menjadi satu dalam diksi indah. Salam sukses selalu.
Keren Pak. Ada awan hitam...Salam sehat dan sukses selalu.
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Pak Edi
nuwun Bu Yelli
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Pak Edi
Baru saja saya membuat cerita dengan dimulai awan hitam ..Alhamdulillah bagus ..Salam literasi pak
Sip
Baru saja saya membuat cerita dengan dimulai awan hitam ..Alhamdulillah bagus ..Salam literasi pak
Terima kasih Bu Ayu
Terima kasih Bu Ayu
Puisi yang menawan sukses selalu
Terima kasih Bu Lia
Masya Allah...puisi yang indah dengan diksi yang menawan....saya harus banyak belajar nih dari Pak Edi...izin follow Pak
Mari Pak saling belajar, asah asih asuh. Salam literasi
puisinya keren pak , mantul
Terima kasih apresiasi Pak Sandy
di atas bukit, mendung menghitammakin lama makin kelamangin dingin bergulung-gulungmembawa pasir halus ke arah wajah kita. diksi yang sangat keren dan cadas sehat selalu saudaraku pak Edi Sutopo
Maturnuwun Kunjungan Pak Hustanil. salam sukses
Yesss banget pak Edi. Diksinya sangat mewakili, sehat selalu. Tambah sukses.
Puisi yang kaya makna, semoga selalu sehat dan sukses
Terima kasih Bu Anita
Senyummu mengembang,menuntun anganku kepadamu.wow luar biasa keren..
Terima kasih Bu Eva.
Senyummu mengembang,menuntun anganku kepadamu.wow luar biasa keren..
Makasih Bu Eva
Untaian puisi yang indah. Salam sehat dan sukses selalu
Makasih kunjungan Bu Nurdiana
Puisi yang keren menewen pak Edi. Salam literasi