Pondok Kecil
Tantangan menulis hari ke-19
.
setelah terusir dari tanahnya sendiri, seorang kere akhirnya
diterima di pondok kecil pinggir desa
.
"Kami orang kecil tinggal berdempetan
di gubug kecil. Hidup damai bersanding sungai
kalau hujan air banjir naik"
.
biar hati kesal hidup tak perlu memandang asal
.
"saya datang dari kampung sebelah
penduduknya saleh salehah
tapi saya merasa dipersalah dan selalu dibikin susah"
mereka beradu pandang saling ukur
kedalaman hati.
.
makan malam menghentikan
cakap. Kecap mulut melarut bersama
kantuk. Berlima tidur mendengkur
mengiring jangkrik mengerik
.
bergulat waktu dua hari bagai sewindu
mentari membakar tubuh
gubug liliput bikin semaput
.
atas kemurahan hati
dibuatkannya gubug sendiri
dari plastik dan daun jati
sekadar bisa menyelonjorkan kaki
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren pak, phisinya. Fetap bersyukur meski tinggal di gubug.
Terima kasih kunjungan Bu Karyani.
Daleem maknanya, setiap diksi penuh arti. Selalu kereen, Alhamdulillah.
Terima kasih apresiasi Teh Lilis.
Mantaf pak edi tulisannya
Makasih Bu Eti.
Pergulatan hati menghadapi kecurigaan dan keadaan ya Pak Edi. Puisi penuh makna. Barakallah dan sukses selalu Pak Edi. Salam literasi
Terima kasih atensi dan kunjungan Bu Zulfa
mantap pak penuh makna
Terima kasih Bu Cucu. Salam literasi, sukses selalu.
Pilihan diksinya luar biasa....dalam bangeet. Keren pak
makasih Bunda Giamawarni...
Ajarkan membuat diksi yg keren seperti ini donk pak
Mari langsung berlatih dengan menuliskannya Bun. Sama-sama belajar, yuk...
Hebat pak. Sarat makna Saya belum bisa spt ini
Terima kasih Bu Erni. Salam literasi, sukses selalu.
Puisi yang keren dan unik. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih Mbak Vivi
Gubuk kecil penuh damai bagi penghuninya. Puisi yang bagus mas.Terimakasih telah setia berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id
Terima kasih Pak Blangkon.
Puisi menawan yang penuh dengan makna, walau merasakan kesedihan. sukses selalu Pak
Terima kasih apresiasi Bu Elvina. Salam hangat Bu.
Puisinya bagus ya Pak, sarat makna
Terima kasih, salam hangat.
Penuh pesan sosial. Keren pak,,,,suka dengan larik yang menghadirkan diksi "gubug liliput bikin semaput" mantap....
Terima kasih Bu Susi atas apresiasinya.
Biar gubuk kecil asal hati luas penuh rasa syukur ya. Keren puisinya, Pa Edi.
Makasih Teh Nopi.
Keren Puisinya
Makasih Pak Sadan.
Keren pak Edi. salam sukses
Makasih Bun
puisi keren pak.Sukses selau
Terima kasih Pak Mat. Salam hangat.
Keeennn puisinya pak....
Terima kasih Bu Kartina atas kunjungannya. Salam hangat.
Puisinya penuh dengan kesedihan dan keterasingan. Hebat pak bisa bikin puisi .Saya masih banyak belajar
Kita sama-sama belajar Bu. Moga sukses selalu.
Keren sekali Pak Edi. Sukses selalu.
Terima kasih Pak Suhargo atas atensinya.
Makna yang mendalam, begitu menyentuh. Sukses selalu Pak Edi.
Tetima kasih Bu Meidia
Gubuk kecil biar sementara ditinggali. Seketika selesai menuai padi milik sendiri. Hasil panen kan mengganti gubukmu jadi baitun jamil...
Benar sekali Bu Mursyidah. Salam literasi.
Sungguh suasana sangat damai dan bahagia walau hanya di gubuk kecil.. Puisi yang sangat indah dan memanjakan mata dan memuaskan hati saat membacanya.. Keren pak Edi... Luar biasa puisi Bapak sangat mempesona.. Sukses selalu ya Pak.. Salam santun
Terima kasih apresiasi Bu Trisna.sukses selalu.
diksi mengena...puisi sosial ya Pak.?
Ya Bun.
diksi mengena...puisi sosial ya Pak.?
Ya Bun
Ajarkan aku puisi Pak Edi
Mari langsung menulis saja Pak Kasbi, mari bersama saling belajar...
Realita kita ini kah, Oak?
Makasih Bu Siti.
Realita kita ini kah, Pak?
Ya, betul inikah kondisi di sekitar kita, ...
Puisi yang keren pak. Walau di gubuk kecil yang penting hati damai. Sukses selalu.
Terima kasih kunjungan Bu Hunaifah. Salam literasi.
Keren... puisi humaniora. sukses pak.
Terima kasih Pak.
Mantap keren puisi nya... Salam sukses salam literasi
Tetima kasih Bu Cucu.
Penuh makna... bersyukur dg kondisi yang kita jalani.Sukse selalu.....
Tetima kasih Bu Zainul. Salam hangat.
Menyentuh hati dan jiwa . Keren pa...
Terima kasih Bu Siti jamiatu,...
Keren pak...piluhan diksi yang menawan hati....
Terima kasih Pak.
Mantap Puisinya p. Edi Sutopo. Salam sukses
Makasih Bu Ida.
Puisi keren Salam selamat berhari minggu
Terima kasih Bunda Murini
Puisi keren Salam selamat berhari minggu
Terima kasih Bu.
Puisi yang menawan.keren pak
Terima kasih Bu Sry
Pondok kecil, berkumpul karena terusir... Keren pak
Ya begitulah Pak. Makasih
Keren ide puisinya Pak, sukses selalu
Makasih Bu Nurleini.
AihhhBergulat dua hari rasanya seperti sewindu. Bertahun.Buat gubug sendiri...... menyelonjorkan kaki.Semoga ada kehidupan yang lebih baik.Mantul Pak,Menjawab sisi kehidupan sosial masy. kita.
Terima kasih kunjungan Bu Anni. Salam literasi, sukses selalu. Salam literasi, sukses selalu.
yang penting masih bisa bersama pak, itu sudah terasa sangat bahagia, keren banget pak, salam sukses s elalu
Ya betul bu. Bahagia ada di hati. Makasih.
Walau digubuk terasa di syurga. Karena bersyukur dengan apa yang ada.
Makasih Bunda Nur. Salam hangat.
Puisinya bagus bapak.. diksinya itu lo indah n mudah diikuti ..sukses sll nggih
Terima kasih atas kunjungan dan apresiasi Bu Titik Suharyati. Salam literasi, sukses selalu.
Hidup digubuk, jika mampu menghadirkan kenikmatan, itu patut disyukuri. Keren puisinya, Pak Edi. Salam literasi.
Terima kasih apresiasi Pak Rahmadi, Salam literasi, sukses selalu.
Berlima mendengkur cukup bersyukur untuk hidup makmur pak, mewakili diri yang terasa sepi. Salam sukses selalu.
Ya Bu Yenti. Tetima kaaih, salam sukses selalu.
Berlima mendengkur cukup bersyukur untuk hidup makmur pak, mewakili diri yang terasa sepi. Salam sukses selalu.
Terima kasih atas apresiasi Bunda Yenti. Salam literasi, sukses selalu.
Berlima mendengkur cukup bersyukur untuk hidup makmur pak, mewakili diri yang terasa sepi. Salam sukses selalu.
Salam literasi, sukses selalu.
Berlima mendengkur cukup bersyukur untuk hidup makmur pak, mewakili diri yang terasa sepi. Salam sukses selalu.
Salam literasi, sukses selalu.
Berlima mendengkur cukup bersyukur untuk hidup makmur pak, mewakili diri yang terasa sepi. Salam sukses selalu.
Makaaih apresiasi Bu Yenti. Salam literasi.
Puisi yang keren....mantap pak..
Terima kasih kunjungan dan apresiasi Bunda Hartutik.