Tamansari
Pasar Tamansari
di pusat Kota Salatiga
para pedagang berjubel
berkompetisi mencari rezeki
*
jalanan sempit diserbu asongan
seorang kuli tua setengah berlari
memanggul beban di pundak ringkih
merajut harapan yang dikoyak persaingan
**
sesak napasku melihat ibu-ibu menggerutu
di dalam angkot yang berhenti sembarangan
wajahnya gelisah seperti dikejar anjing
orang membawa kesibukan masing-masing
***
papan reklame dan poster di tembok kusam
berebut perhatian tiap mata yang berjalan
kue cucur, jadah bakar, dan sate Suruh
menusuki hidung-hidung yang lapar
****
Tamansari adalah gairah hidup
seperti tentara yang bergerilya
merayakan kemenangan
menjelang senja
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pernah lewat saat menuju semarang
Ramai ya Bun,...
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Makasih Pak Dede. Salam literasi.
Jadi kangen naik bus Esto jurusan Ambarawa- Salatiga. Dulu sering main ke Tamansari. Kalau pulang ke Ambarawa, tak lupa selalu ke Salatiga. Keren, Pak.
Nggih Pak. Kota indah yang ngangeni,...
Keren menewen puisinya mas Edi.. Sukses selalu
Terima kasih Pak Burhani.
Keren bangett
Makasih Bu Emi
Suka diksinya, laksana potret yang dengan manis memetakan suasana disana. Keren, Pak Edi.
Terima kasih apresiasi Bu Dian. Salam literasi.
Keren puisinya Pak Edi.Diksinya mantap.Tentang pasar jelang senja. Salam literasi
Terima kasih Bun
Emangnya asli Salatiga mas?Salam sehat dan selalu bahagia bersama keluarga tercinta. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan melalui puisi.
Saya Kedungjati Pak. Satu kota dengan Bu Neti.
Lho...Pak Edy dari Salatiga ?
Bukan, saya Kedungjati Bu. Sering main saja...
Diksi yang keren mas, sukses selalu
Makasih Pak Donni, sukses juga buat panjenengan
Puisinya keren dan indah. Sukses selalu untuk Bapak
Makasih, sukses juga untuk Pak Sunindio
Mqntap puisinya Pal Edi. Sukses selalu.
Terima kasih Bu
Keren, Pak Edi. Salam sukses selalu.
Terima kasih Bu Yuria
Keren ide yg diangkat jd puisi.. salam sukses selalu, Pak
Terima kasih Bu
Puisinya bagus, Pak. Salam sukses selalu.
Terima kasih kunjangannya Bu
Leren diksi puisinya pak. Luar biasa salam sukses selalu pak.
Terima kasih
Puisi indah, humanis. Keren Pak Edi, sukses selalu
Terima kasih Pak Arif
Puisi yang keren luar biasa. Salam literasi. Semoga sehat dan sukses selalu.
Terima kasih atas kunjungan Bapak.
Cakep puisinya pak Edi, diksi yang indah, salam sukses selalu
Terima kasih Pak Pur
Puisi yang indah dan menawan, Pak. Salam sukses selalu.
Terima kasih Bun
Mantap pusinya, Pak. Salam sukses selalu!
Nuwun Bu, salam literasi
Puisinya selalu mantap keren pak Edi Sutopo. Semoga senantiasa sehat dan sukses selalu.
Terima kasih Pak Rony.
Menawan sekali puisinya pak. Sukses selalu.
Terima kasih kunjungannya. Salam literasi.
papan reklame dan poster di tembok kusammerebut perhatian tiap mata yang berjalankue cucur, jadah bakar, dan sate Suruhmenusuki hidung-hidung yang lapar. Diksi yang sangat indah nan cadas. sehat selalu saudaraku Pak Edi Sutopo
Terima kasih kunjungannya Pak. Salam sehat selalu.
mantap keren cadas... puisi keren menewen, memesona, penuh makna... salam literasi sehat sukses selalu mas Edi
Terima kasih Pak
Keren menewen, semoga selalu sehat dan sukses.
Makasih Bu Anita
Keren dan indah menawan. Salam sehat dan sukses selalu
Terima kasih Bun
Kereeen pak edi
Terima kasih kunjungannya Pak
Keren..jadi pengen mampir ke sana.
Mampir menikmati sate suruh yang legit dan nikmat Bu. Di pasar salatiga