Tugas Mandiri 3.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.1
Situasi guru piket yang memberi hukuman dengan menjemur murid selama satu jam pelajaran karena datang terlambat.
Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Situasi tersebut benar bahwa guru piket adalah seorang yang disiplin dalam menegakan peraturan sekolah terhadap murid-muridnya selalu menanamkan disiplin, benar bahwa guru piket melakukan tindakan tersebut terhadap muridnya adalah dalam rangka mendisiplinkan murid tersebut. Antara sikap disiplin dan cara mendisiplinkan ini adalah kebenaran yang saling bertentangan, di mana cara guru tersebut tidak sesuai digunakan untuk mendisiplinkan murid
Langkah 2: Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu. Pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? Hal yang seharusnya membedakan bukanlah pertanyaan apakah ini dilema saya atau bukan. Karena dalam hubungannya dengan permasalahan moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil.
Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut?
Melihat situasi tersebut tentu ini menjadi dilema bagi saya sebagai teman sejawat. Saya memahami bahwa kita harus menanamkan peraturan untuk medisiplinkan murid, disisi lain saya memahami dan kurang setuju setuju dengan cara guru piket dalam menerapkan pendisiplinan terhadap murid seperti itu. Mungkin ada acara yang lebih baik untuk mendisiplinkan murid. ini demi kebaikan murid ke depannya.
Langkah 3: Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
Pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail, seperti misalnya apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak, dan apa yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka mengatakannya. Data-data tersebut penting untuk kita ketahui karena dilema etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori, namun ada faktor-faktor pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang mendetail akan bisa menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan tercermin dalam situasi tersebut. Hal yang juga penting di sini adalah analisis terhadap hal-hal apa saja yang potensial akan terjadi di waktu yang akan datang.
Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut?
Faktanya adalah guru yang disiplin pada diri dan profesinya, kinerjanya bagus, Fakta kedua, bahwa murid dihukum berjemur dan sesuatu yang terjadi, guru, murid lain melihat peristiwa tersebut. Peristiwa tersebut dimaksudkan untuk memberi efek jera pada murid yang berlaku sama di masa yang lain. Di sisi lain pendisiplinan seperti itu sudah tidak relevan dan menyakiti hati nurani bagi siapa saja yang melihatnya, baik guru, anak, maupun orangtua. Selain itu juga bisa berpengaruh pada psikis anak, jadi kurang percaya diri, dan bisa menyebabkan hal yang lebih parah lagi
Langkah 4: Pengujian benar atau salah
Uji Legal Pertanyaan yang harus diaju kan disini adalah apakah dilema etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral.
Uji Regulasi/Standar Profesional Bila dilema etika tidak memiliki aspek pelanggaran hukum di dalamnya, mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode etik. Guru tidak bisa dihukum karena melanggar kode etik profesi, tapi akan kehilangan respek sehubungan dengan profesi Anda.
Uji Intuisi Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Apakah tindakan ini mengandung hal-hal yang akan membuat merasa dicurigai. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang diyakini. Walaupun mungkin tidak bisa dengan jelas dan langsung menunjuk permasalahannya ada di mana. Langkah ini, untuk banyak orang, sangat umum dan bisa diandalkan untuk melihat dilema etika yang melibatkan dua nilai yang sama-sama benar.
Uji Halaman Depan Koran Apa yang akan rasakan bila keputusan ini dipublikasikan pada halaman depan dari koran dan sesuatu yang dianggap merupakan ranah pribadi tiba-tiba menjadi konsumsi masyarakat? Bila merasa tidak nyaman membayangkan hal itu akan terjadi, kemungkinan besar sedang menghadapi dilema etika.
Uji Panutan/Idola Dalam langkah ini, akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan.
Yang perlu dicatat dari kelima uji keputusan tadi, ada tiga uji yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu:
Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam.
Uji halaman depan koran, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking) yang mementingkan hasil akhir.
Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking), dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain.
Bila situasi dilema etika yang Anda hadapi, gagal di salah satu uji keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu, maka sebaiknya jangan mengambil risiko membuat keputusan yang membahayakan atau merugikan diri Anda karena situasi yang Anda hadapi bukanlah situasi moral dilema, namun bujukan moral.
Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji lega)
Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi)
Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi)
Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman?
Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
1. Peraturan yang ada di Indonesia saat ini hal seperti yang dilakukan guru piket bisa dianggap pelanggaran hak asasi anak
2. Dalam peraturan sekolah dimanapun sudah tidak relevan hukuman fisik untuk dilakukan guru terhadap anak.
3. Berdasarkan intuisi, saya kurang setuju dengan pendisiplinan siswa seperti itu karena psikis dan mental yang dialami anak bisa terganggu dan kelak akan selalu teringat sepanjang waktu.
4. Kemungkinan tidak nyaman pasti ada, akan tetapi nurani berkata bahwa situasi tersebut tetap harus diluruskan
5. Kepala sekolah, orang tua, dan semua rekan sejawat mungkin akan berpendapat sama dengan saya , untuk berani meluruskan hal tersebut supaya tidak berkepanjangan dan berkelanjutan.
Langkah 5: Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi ini?
Individu lawan masyarakat (individual vs community) Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Apa pentingnya mengidentifikasi paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.
Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?
Paradigma Jangka pendek lawan Jangka panjang, dimana tindakan untuk mengingatkan guru piket tersebut berdampak pada keberlangsungan lembaga pendidikan, dari sekarang sampai keadaan setelahnya. Pemikiran untuk membuat citra baik dimata masyarakat ke depannya lebih diutamakan. Terlebih sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap psikis anak didik dimasa mendatang, agar tidak terjadi traumatik saat sekolah.
Langkah 6: Melakukan Prinsip Resolusi
Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?
Prinsip yang akan digunakan untuk mengatasi situasi tersebut adalah Berpikir Berbasis Peraturan (Rule Based Thinking), karena berkaitan dengan aturan dengan menjunjung tinggi prinsip dan nilai.
Langkah 7: Investigasi Opsi Trilema
Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah.
Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Kemungkinan ada juga opsi lain, yaitu dengan mengajak diskusi terbuka dengan Bu Tati untuk mengatasi situasi yang terjadi
Langkah 8: Buat Keputusan
Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.
Apa keputusan yang akan Anda ambil?
Keputusan yang dapat saya ambil adalah mendatangi guru piket tersebut, mengajak berdiskusi dengannya tentang berbagai hal termasuk situasi yang terjadi saat itu. Membuat komitmen yang sesuai bersama sama., tentang cara pendisiplinan yang tepat untuk murid di sekolah. Dengan begitu semua dapat teratasi dengan baik tanpa merusak keharmonisan warga sekolah
Langkah 9: Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Ketika keputusan sudah diambil. Lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.
Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.
Menurut saya cara berdiskusi merupakan cara terbaik untuk dilakukan, tanpa menggurui ataupun menjustice, sehingga moral dan etika tetap berjalan beriringan sesuai aturan yang ada. Manfaatnya dapat membuat kesepakatan terbaik untuk masa mendatang terkait displin yang akan diterapkan pada semua warga sekolah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi
Keren habis tu paparannya, pak . Salut