Tersesat di Hutan Belantara

Pembukaan pendaftaran calon penegak Bantara dibuka oleh pengurus osti bidang pramuka. Siswa-siswi telah membaca di papan pengumuman. Berbagai alasan untuk mendaftar dan yang tidak mendaftar untuk itu. Tidak ketinggalan, aku sangat bersemangat mendengarkan pengumuman itu, sebab di SD dulu aktiv pramuka sampai pada tingkat penggalang rakit. Jiwa pramuka semasa SD pun seakan-akan disambut oleh pembukaan pendaftaran penegak Bantara. Di samping latar belakang sebagai pramuka di waktu sd, keinginan masuk yang sifatnya gak begitu menjadi tujuan, yaitu kalau jadi penegak bantara fasilitas dan perlakuan berbeda dengan peserta kemah bakti santri (KBS). Niat mendaftar menjadi anggota penegak bantara diwujudkan dengan mendaftar kepada panitia. Panitia terhenti sejenak memperhatikan lembar pendaftaran atas namaku. Kakak Pembina bertanya, “Doni! Udah berapa umurnya? Udah 15 tahun kak, jawab doni. Memang kenapa? Tahun kelahiranmu belum diisi, supaya kakak tahu apakah usiamu sudah mencukupi, sebab kamu masih kelas 2 Mts. Ternyata umurku sudah mencukupi, Syarat-syarat untuk mendaftar semua terpenuhi. Setelah mendaftar, panitia menginformasikan bahwa yang lolos seleksi administrasi akan dilanjutkan dengan tes /seleksi fisik yang akan dilaksanakan pada minggu yang akan datang.

Sudah berlalu masa pendaftaran 1 minggu, seleksi fisik pun dilanjutkan. Jum’at siang kira-kira jam 14.30 panitia seleksi dan peserta telah hadir di lapangan sekolah. Panitia sedang mempersiapkan seleksi. Persiapan selesai panitia mengumpulkan seluruh peserta, untuk menjelaskan tahapan seleksi fisik, keterampilan tali temali dan praktik ibadah. Tahapan tersebut lari tercepat, lari menaiki tangga dua lantai tercepat, pushup terbanyak, skot jump. Dari sekian banyak